BANDUNG – Kondisi Gunung Tangkuban parahu saat ini belum menunjukan kestabilan. Sebab, setelah mengalami letusan atau erupsi freatik pada (23/8) lalu, kini aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu saat ini terpantau menurun dan stabil. Namun, belum bias dinyatakan aman.
Kendati begitu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi saat ini telah menurunkan status gunung api tersebut yang tadinya Level 2 menjadi Level 1 (normal).
“Berdasarkan hasil evaluasi kami penurunan level dari waspada ke normal ini berlangsung sejak hari ini atau Senin (21/10), pukul 09.00 WIB. Karena aktivitasnya baik, teramati secara visual maupun instrumen itu turun dalam pola yang stabil. Maka statusnya turun jadi level I normal,” ucap Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani saat menggelar Konpres di kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (21/10).
Kasbani mengatakan, erupsi freatik yang berupa letusan abu dan lumpur tidak lagi terlihat dalam 1 bulan terakhir. Aktivitas visual berupa hembusan gas atau uap air saat ini berwarna putih tipis dengan ketinggian hanya 50 meter saja.
“Pengamatan visual dan data yang dikumpulkan ini menunjukkan Tangkuban Parahu berada pada pola penurunan erupsi freatik juga sudah tidak teramati lagi,” katanya.
Meski demikian, kata Kasbani, pihaknya tetap mengingatkan kepada masyarakat dengan adanya ancaman peningkatan konsentrasi gas yang dapat membahayakan jiwa yang masih mungkin terjadi di lubang kawah aktif saat ini.
“Tapi dalan kondisi normal ini masyarakat sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung wisata tetap direkomendasikan untuk tidak turun ke dasar kawah, baik kawah Ratu maupun kawah lainnya karena masih sangat riskan,’’ pungkas Kasbani. (mg1/yan)