SOREANG – Kopi asal Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih jadi juara di Kompetisi Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) ke – 11 yang di gelara Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kako (Pulstkoka) di Gedung Budaya Sabilulungan (GBS) Kabupaten Bandung pada 17 hingga 19 Oktober 2019.
Dari tiga kategori yang di lombakan, dua wakil dari Kabupaten Bandung berhasil menyabet juara ke 1 dan ke 3, yakni juara 1 Arabika natural dimenangkan oleh Gungun asal Kopi dan Gunung Puntang, juara 3 Arabika Natural dimenangkan oleh Andi Kusnandar asal kopi Alamendah Rancabali dan kopi Favorite oleh Tantan asal kopi Desa Girisenang Cilengkrang.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengaku sangat bangga karena kopi Arabika dari kabupaten Bandung masih menjadi juara di ajang event KKSI. Sebab, sebelumnya kopi Kabupaten Bandung pun menjadi juara ke 1 dan ke 2 di ajang event KKSI ke-10 di Yogyakarta. ”Alhamdulillah kopi Kabupaten Bandung masih jadi juara di katagori kopi proses Natural di KKSI ke – 11 ini, sedangkan di KKSI yang ke 10 pun kabupaten Bandung menjadi juara ke 1 dan 2,” katanya saat ditemui usai usai kegiatan KKSI di Soreang, Minggu (19/10).
Padahal, menurutnya persaingan dalam kompetisi ini sangat berat, karena peserta yang mengikuti kompetisi ini sebanyak 582 peserta se Indonesia untuk memasukan produknya untuk ikut uji kompetisi tersebut.
”Animo masyarakat sangat tinggi, karena terlihat yang mengikuti uji kompetisi ini mencapai 582 peserta, padahal KKSI ke 10 pada tahun 2018 peserta yang mengikuti sebanyak 360 orang dari berbagai wilayah. Sehingga dengan adanya kompetisi ini menjadi menciptakan iklim suasana batin di pelaku kopi kabupaten Bandung, supaya terus meningkatkan dan menjaga kualitas kopi nya untuk tetap menghasilkan yang terbaik,” jelasnya.
Ia juga mengimbau, agar para petani kopi Kabupaten Bandung harus menjaga komitmen, yakni komitmen terhadap kualitas, perjanjian bisnis dan sebagainya, karena kalau komitmen tidak bisa dilaksanakan produk sebagus apapun nantinya tidak akan berharga. Bukan hanya produk saja yang harus bagus, tetapi harus juga disiplin komitmen terhadap aturan-aturan bisnis yang berlaku di dunia internasional.