BANDUNG – Pada ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2019 beberapa hari lalu Lembaga Pendidikan Asal Belgia, Bumi Laut Group dan Glasgow City College Akan Bangun Sekolah Kemaritiman di Jawa Barat tepatnya di Patimban, Kabupaten Subang.
CEO Bumi Laut Group Jay A. Singgih menyatakan, untuk pengembangan tidak hanya soal infrastruktur atau pembangunan fisik, tetapi juga pembuatan kurikulum dan silabus yang komprehensif.
’’Dua hal tersebut, kata dia, menjadi atensi utama kami,’’kata dia kepada wartawan ketika ditemui belum lama ini.
Jay mengatakan, dalam pengembangan sekolah kemaritiman silabus harus memiliki standar minimum. Sehingga dalam prakteknya nanti sudah bisa berlayar.
’’Kita ingin lebih dari itu karena unsur keselamatan harus jadi perhatian juga,” kata dia.
Dia menyebutkan, pekerjaan dibidang kemaritiman atau pelayaran memiliki resiko sangat besar. Bahkan, 90 persen risiko atau kecelakaan di laut itu karena human error. Untuk itu, pentingnya pemahaman teknis dalam berlayar harus dikuasai dengan benar dan professional.
Ada sejumlah langkah yang akan ditempuh Jay guna membuat kurikulum dan silabus sekolah maritim dengan komprehensif.
Pertama adalah melakukan studi di Inggris. Inggris dipilih karena menjadi pusat organisasi bidang maritim di bawah PBB, yakni International Maritime Organization (IMO).
Menurut Jay, segala legislasi dan regulasi yang berkaitan dengan kemaritiman lahir dari IMO. Selain itu, kata dia, pihaknya akan mendatangkan ahli kemaritiman dari Glasgow, Skotlandia, untuk memberikan materi kepada dosen maupun pengajar sekolah maritim di Indonesia.
Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kapabilitas pengajar-pengajar sekolah maritim di Indonesia. Jay juga mengatakan, Patimban dipilih karena di daerah tersebut sedang dibangun pelabuhan. Maka itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kemaritiman perlu ditingkatkan.
“Di Indonesia ini, ada beberapa contoh, dosen sulit mendapatkan izin keluar. Jadi, sayang kalau menunggu mereka dapat izin ke luar negeri. Jadi, kita datangkan dulu mereka (ahli kemaritiman dari Glasgow) ke sini. Sehingga nanti bisa diimplementasi di sekolah tersebut,” kata Jay.
“Rencana saya, karena maritim itu luas, di tahun pertama ada semuanya. Pertama Maritime Tourism, termasuk pesiar. Kedua, Kelautan Perikanan. Ketiga, Sumber Daya Laut dan Hukum Maritim. Hukum ini penting sekali. Yang terakhir adalah kapal niaga,” imbuhnya.