CIMAHI – Dinas Perdagangan Koperasi dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi mulai membangun kios tambahan di Pasar Atas Barokah (PAB). Kios tersebut diprioritaskan untuk penataan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Cimahi.
Kepala Bidang Perdagangan Disdagkoperind Kota Cimahi, Tedja Dahliawati mengatakan, penambahan kios tersebut ada di lantai dua dan tiga.
”Kios tersebut untuk para PKL. Tapi tentu kami akan prioritaskan PKL Cimahi dulu,” kata Tedja, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, belum lama ini.
Dia menyebutkan, nilai proyek untuk pembangunan kios tambahan tersebut mencapai Rp 1,696 miliar, kegiatan akan dikerjakan oleh pemenang tender yaitu CV Alif.
”Penandatanganan kontrak kerja Rabu 9 Oktober 2019 dengan target pengerjaan berlangsung 15 Oktober-27 Desember 2019,” ucapnya.
Dia berharap, penyedia jasa bisa melaksanakan kegiatan lebih awal agar bisa selesai lebih cepat. Sehingga sisa waktu bisa dipakai untuk monitoring-evaluasi (monev).
”Melihat kondisi PAB siapa tahu masih ada fasilitas yang kurang atau terlewat,” katanya.
Menurutnya, penyediaan kios tambahan untuk mengakomodir PKL di sekitar Alun-alun, DPRD Kota Cimahi, Jalan Ria, dan Jalan Pabrik Aci-Pecinan. Jumlah kios disiapkan sebanyak 223 unit, tersebar di lantai dua sebanyak 193 unit dan 30 unit di lantai tiga.
”Untuk data PKL yang akan ditempatkan masih harus disinkronkan antara data Bidang Perdagangan Disdagkoperind dan hasil pendataan Dinas Pol PP. Mudah-mudahan cukup menampung para PKL tersebut sesuai perhitungan,” jelasnya.
Selain penyediaan kios tambahan, terdapat 11 item pekerjaan lain dalam proyek tersebut. Mulai dari pembuatan pos jaga, ruang laktasi, smoking area, ruang ATM, rehab gudang kantor PAB, normalisasi hydran, exhaus fan, mini lab untuk pemeriksaan pangan, papan reklame, tangga untuk akses masuk ke halaman, hingga gardu listrik. Menurut Tedja, gardu listrik bagian dari penambahan daya listrik yang dibutuhkan untuk operasional PAB. Penambahannya dari 197 KVA menjadi 345 KVA.
”Anggaran kegiatan tersebut justru paling banyak disedot untuk penambahan daya listrik, sekitar 60 persen. Saat ini dengan keterbatasan daya listrik kita hanya bisa membagi penggunaan listrik untuk eskalator atau lift, jadi tidak bisa diaktifkan bersamaan. Jadi tambah daya ini cukup prioritas,” bebernya.