BANDUNG – Banyaknya keluhan kemacetan di pusat Kota Bandung membuat Wakil Wali Kota Yana Mulyana mengambil langkah cepat. Pihaknya bersama jajaran Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Polrestabes akan melakukan upaya mengurai kemacetan itu.
Dia menilai, kemacetan parah yang terjadi di pusat Kota Bandung disebabkan adanya aktivitas pembangunan infrastruktur flyover. Sehingga, beberapa ruas jalan terkena imbas kemacetan.
Selain itu, mobilitas penduduk Kota Bandung yang tinggi menjadi faktor utama kemacetan itu sendiri. Terlebih, saat ini jumlah penduduk Kota Bandung yang beraktifitas mencapai 3,7 juta di siang hari dan berkurang 2,5 juta pada malam harinya.
“Nah jumlah itu belum warga luar Bandung yang sengaja datang untuk berbagai keperluan, itu ditaksir ada sekitar 1,5 jutaan sehingga kemacetan dari satu hal yang akan terjadi,”jelas Yana kepada wartawan ketika ditemui, Selasa (7/10).
Untuk itu, untuk mengurangi kemacetan Pemkot akan kembali melakukan rekayasa jalan. Sebab pelebaran jalan atau membangun jalan baru dinilai tidak memungkin lagi.
“Tapi karena memang kita juga aga sulit melakukan pelebaran jalan sehingga rekayasa jalan menjadi salah satu pilihan kami untuk mengurai kemacetan,”kata dia.
Selain itu, proyek pembangunan Infrastruktur seperti pembangunan flyover diminta agar dipercepat pembangunannya. Bahkan, bila perlu dilakukan 24 jam non stop.
“Kemudian Insha Allah tahun ini juga kami sedang membangun fly over di Jalan Ahmad Yani dan Gatot Subroto,”sampainya.
Titik pembangunan fly over selanjutnya ialah di Jalan Soekarno Hatta, dan akan dipastikan pada 2020. Lokasinya sebelum terminal Leuwipanjang melewati persimpangan Cibaduyut naik ke atas melewati persimpangan Kopo dan turun sebelum jalan Suryani.
Kendati begitu, rencana tersebut belum sepenuhnya dilakukan. Sebab, masih terkendala pada pembebasan lahan yang sudah mencapai 95 persen.
’’Tahun ini sudah teranggarkan 5 persen untuk pembebasan lahan tersebut,’’cetus Yana.
Titik selanjutnya ialah selain Jalan Soekarno-Hatta, Pemkot juga akan membangub fly over di Pasteur melintasi Surya Sumantri. Di titik itu sering terjadi kemacetan panjang. Terlebih arus kendaraan yang menuju dan keluar gerbang tol Pasteur sangat padat.