CIMAHI – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cimahi menyebutkan, jatah rehabilitasi bagi pasien pencandu narkoba sudah terisi penuh. Tahun ini, Kota Cimahi hanya mendapatkan jatah 50 pecandu narkoba untuk direhabilitasi.
”Kuotanya berbeda, untuk di Klinik BNN 5 orang, RSUD Cibabat lima orang, Puskesmas Cimahi Tengah 10 orang, RS MAL 15 orang, dan Yayasan Dinamika Harapan 15 orang,” terang Kepala Seksi Rehabilitasi BNNK Cimahi, Samsul Anwar, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Selasa (1/10).
Pencandu narkotika asal Kota Cimahi saat ini bisa menjalani program rehabilitasi di sejumlah layanan kesehatan yang sudah bekerjasama dengan BNK Cimahi.
Tempat layanan kesehatan yang menjadi tempat rehabilitasi pencandu narkotika tersebut antara lain Klinik BNN Kota Cimahi, RSUD Cibabat, RS Mitra Anugerah Lestari, Puskesmas Cimahi Tengah, Yayasan Dinamika Harapan, serta Klinik Budi Luhur.
”Jadi sudah dari beberapa tahun kemarin menerima pasien. Tahun ini ditambah Klinik BNN sama Budi Luhur, tapi yang Budi Luhur baru tahun depan beroperasi, sekarang sedang penguatan SDM dulu,” ujarnya.
Samsul menerangkan, biaya rehabilitasi pasien tersebut ditanggung oleh BNN Kota Cimahi dengan nominal masing-masing orang sebesar Rp 3 juta. Sedangkan tiap pasien memiliki skema rehabilitasi masing-masing.
”Untuk biaya rawat inap sosial itu biasanya Rp 4 juta, jadi kekurangannya termasuk untuk obat itu jadi tanggungan pihak keluarga,” terangnya.
Setiap pasien yang menjalani rehabilitasi durasinya tergantung pada tingkat parahnya kecanduan terhadap narkotika. Jika yang sudah sangat parah, biasanya menjalani rehabilitasi komprehensif selama 3 bulan.
”Setelah rehab komprehensif lanjut ke pascarehab, antara 3 sampai 6 bulan. Jadi tiap orang bisa sampai 9 bulan bahkan setahun. Sudah termasuk persiapan skill dan sosialnya,” ungkapnya.
Samsul melanjutkan, untuk keseluruhan data sasaran rehabilitasi BNNK Cimahi hingga akhir tahun lalu ada 184 pengguna narkotika yang menjalani program rehabilitasi. Tujuannya, melepaskan ketergantungan dari narkoba.
Dikatakan Samsul, program rehabilitasi terhadap anak pelajar lebih besar tingkat keberhasilannya dibandingkan pekerja baik wiraswasta maupun swasta. Untuk tahun ini saja, kata dia, delapan orang pelajar yang direhab itu sudah terbilang berhasil.