Upaya Tingkatkan Cakupan ASI Ekslusif

”Dari 274 sekarang hanya 33 bayi stuntung atau dari 11 persen menjadi tiga persen,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya bakal terus melakukan pembinaan kepada seluruh kader disetiap RW.

”September ini kami bina lagi sehingga di 2019 ini sudah terkafer semuanya. Pada 2020 mereka akan TOT (pelatihan untuk pelatih.red) dari kader yang sudah dilatih dan akan membuat regenerasi pelatih lainnya,” beber Melinda.

Keberhasilan KP ASI Macan Oces dalam meningkatkan cakupan ASI Eklusif dan menurunkan jumlah bayi stuntuing membuat inovasi ini masuk Top 33 Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) tingkat Jawa Barat.

”Yang menjadi penilaian hingga masuk Top 33 Sinovik kemungkinan datang dari masyarakat sendiri yang memang kadernya aktif dan juga peran serta mahasiswa yang turut membantu mendatangi ibu hamil, sehingga kolaborasi mereka menjadi pertimbangan penilaian,” katanya.

Namun demikian, Melinda mengaku, inti dari pembuatan inovasi KP ASI Macan Oces adalah meningkatkan cakupan ASI dan meningkatkan pemahaman ibu hamil untuk tetap memberikan ASI pada anaknya.

”Masalah prestasi itu tidak jadi acuan. Yang penting pelayanan kesehatan kepada masyarakat terpenuhi dan berjalan lebih baik,” tandasnya.

FOTO BERSAMA: Tim Dinas Kesehatan Kota Cimahi foto bersama tim penilai lomba Sinovik tingkat Jabar usai pelaksanaan seleksi menuju Top 10 dari Top 33.

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Cimahi, drg Chanifah Listyarini mengatakan, sebenarnya banyak inovasi pelayanan kesehatan yang dimiliki Dinas Kesehatan. Bahkan hampir disemua puskesmas ada. Menurutnya, pemberian inovasi itu sebagai pelayanan terhadap masyarakat, terutama pelayanan kesehatan yang lebih baik.

”Karena sudah terbukti hasilnya, maka kita masukan KP ASI Macan Oces untuk ikut lomba Sinovik tingkat Jabar. Sebab, selain inovasi ini sudah berjalan sekitar dua tahun, juga sudah ada evidance-nya dengan perubahan angka yang signifikan,” kata perempuan yang lebih sering disapa Rini ini.

Kendati demikian, Rini mengaku, inovasi ini bukan untuk meraih prestasi, tapi untuk memperbaiki pelayanan.

”Jadi kita melakukan berbagai inovasi tapi dengan tetap memperhatikan aturan-aturan main yang ada dan lebih kepada pemberian pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” pungkasnya. (adv/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan