BANDUNG – Balai Bahasa Jawa Barat (BBJB), menyelenggaran Festival Musikalisasi Puisi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Se-Jawa Barat, sebagai wadah bagi para siswa untuk menuangkan krearifitas mereka dalam musik dan sastra khususnya puisi.
Puncak pelaksanaan Festival ini berlangsung selama dua hari, babak penyisihan mulai digelar pada Rabu (25/9). Dalam penyisihan tersebut terpilih 25 sekolah atau grup yang lolos dari seleksi, selanjutnya 10 grup berhasil masuk ke babak final yang dilaksanakan di Balai Bahasa pada Kamis (26/9)
Dalam puncak final Festival Musikalisasi Puisi 2019, SMAN 1 Garut berhasil menjadi pemenang, disusul juara dua SMAN 1 Ciamis dan juara tiga SMAN 1 Cianjur. Sementara untuk juara harapan satu dari SMAN 9 Bandung dan terakhir juara harapan dua dari SMAN 5 Garut.
Kelima juara tersebut masing-masing akan mendapatkan hadiah plakat, uang tunia dan sertifikat. Sementara untuk juara pertama, mereka berhak mewakili Jawa Barat di Festival Musikalisai Puisi tingkat Nasional yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang di Jakarta.
Ketua Panitia Festival Musikalisasi Puisi tingkat SMA Se-Jawa Barat, Sarip Hidayat mengatakan, tujuan diadakannya festival ini, selain untuk memberikan apresiasi sastra bagi siswa, juga untuk mencari grup terbaik untuk mewakili Jawa Barat di ajang nasional.
”Tujuannya ini kalau diringkas ada tiga, pertama festival musikalisasi puisi itu dibuat oleh Balai Bahasa Jawa Barat (Jabar) dalam rangka meningkatkan apresiasi sastra bagi siswa sekolah menengah. Yang kedua, kegiatan ini sebagai wadah kreatifitas bagi siswa yang memiliki kemampuan di bidang musik, hobi di bidang musik juga dalam puisi untuk mengekspresikan kreativitas mereka di panggung. Kemudian yang ketiga tujuan khusus yaitu kami akan memilih salah satu pemenang pertama menjad perwakilan Jawa Barat untuk Festival Musikalisasi Puisi Nasional pada Oktober nanti di Jakarta,” jelas Sarip, saat ditemui di sela-sela pelaksanaan final, Kamis (26/9)
Menurutnya, Festival Musikalisasi Puisi ini sejatinya sebagai ajang untuk menjaring perwakilan Jabar, karena festival dimulai dari tingkat provinsi.
”Ini dilaksanakan oleh semua Balai Bahasa yang ada di Indonesia, dan sepertinya kami yang terakhir menyelenggarakan hal ini,” ujarnya.