CIMAHI – Akses perekonomian warga RW 17 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi terganggu dengan molornya rehabilitasi jembatan Pakuhaji. Sebab, proyek jembatan milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi itu memutus sementara akses utama yang menghubungkan RW 16 dengan RW 17 Kelurahan Cipageran.
Sementara pihak kontraktor yakni CV Eka Marga tidak menyediakan jembatan alternatif bagi warga untuk melintas, sehingga mereka harus memutar lebih jauh. Selain tak menyediakan akses sementara, proses pengerjaannya pun dianggap terlambat.
Sebagai bentuk protes dan keluhan, puluhan warga itu mendatangi proyek pembangunan jembatan senilai Rp 790.139.000 itu pada Senin (16/9/2019). Sesuai kontrak, proyek itu harus selesai 13 November mendatang.
”Jadi ini dikerjakan sekitar sebulan lalu. Tapi lebih banyak gak dikerjain. Ada sekitar tiga minggu gak dikerjain,” kata Ketua RW 17 Asep Rahmat.
Dikatakannya, secara prinsip warga sangat mendukung rehabilitsi jembatan ini. Hanya saja pihaknya meminta semua pihak yang terlibat jangan memperlambat pengerjaannya. Selain itu, warga meminta kontraktor segera membangun jembatan sementara.
”Bahkan kontraktornya sudah bikin pernyataan pekan kemarin mau dibangun tapi sampai sekarang kok gak dibangun-bangun,” kata Asep.
Dikatakannya, warga tidak tahu jelas pembangunan Jembatan Pakuhaji molor. Pihaknya hanya ingin jembatan segera diselesaikan dan dibuatkan jembatan sementara untuk akses warga.
”Ini khawatirnya keburu hujan, jadi makin terhambat pembangunannya. Harusnya pemenang tender diperhatikan tolong segera diperhatikan,” ucapnya.
Agus Rahmat,41, salah seorang pelaku usaha di Kelurahan Cipageran mengaku sangat terganggu dengan terputusnya akses utama tersebut. Sebab, ada sejumlah klien-nya yang membatalkan pemesanan dikarenakan aksesnya terputus.
”Kalau saya ada sekitar empat yang batalin pesanan karena liat aksesnya terputus. Saya juga kalau mau antar barang harus muter jauh. Ke Citeureup aja harus satu jam,” ungkapnya.
Terpisah, Sekretris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cimahi, Djani Ahmad Nurjani mengakui, sejak awal tak mempertimbangkan akses sementara sebagai pengganti jembatan Pakuhaji yang tegah direhabilitasi.
”Kita pikir akses jalan masih ada, memang agak keliling sih. Kita berpikirnya gitu kemarin (jadi tidak dibuat jembatan sementara),” katanya.