CIREBON – Untuk menunjang program pariwisata di Kota Cirebon, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan memberikan kembali kendaran bus wisata ke Pemkot Cirebon.
Bus ini nantinya akan dipergunaan untuk melayani wisatawan di Kota Cirebon. Terlebih pada 2020 alun-alun Kota Cirebon yang sedang diperbaiki akan rampung.
’’Alun-alun di pusat Kota Udang ini sebagai alun-alun terbaik yang direvitalisasi melalui program Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat,’’kata pria yang akrab disapa Emil saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Cirebon, (15/9).
Dia menilai, revitalisasi alun-alun Kejaksan ini merupakan paling baik dalam proses pengerjaannya. Sebab, Wali Kota Cirebon secara langsung rutin mengawasi.
’’Mudah-mudahan selesai di akhir Desember 2020 dan bisa tahun baruan Masehi di sini,” ujar Emil.
Dia mengatakan, bus Wisata di Kota Cirebon yang bernama Citros (Cirebon Tourism on Bus) akan ditambah. Sebab, dengan adanya bus itu masyarakat menjadi tertarik untuk berwisata,
“Bus pariwisata Citros nanti kami tambah karena memang perkembangan dan pengelolaannya bagus,” ucap Emil.
“Cita-cita saya Cirebon jadi kota tamu pariwisata yang menyenangkan, tidak hanya wisata dunia tapi juga wisata religi,” tambahnya.
Selain itu, proyek Creative Center alias pusat kreatifitas anak muda di Kota Cirebon akan selesai tahun depan. Program Layad Rawat juga tak luput mendapat apresiasi dari Emil karena berhasil meningkatkan derajat kesehatan warga Cirebon.
“Pogram Layad Rawat yang sudah di-launching ini saya kira membuat kualitas kesehatan warga Cirebon meningkat,” ujar Emil.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jawa Barat Setiaji mengatakan untuk mendorong sektor pariwisata, pihaknya akan melakukan beberapa pengembangan termasuk untuk sistem informasi pariwista terpadu.
Saat ini, Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar telah memiliki portal yang mengintegrasikan sistem wisata, mulai dari informasi event hingga destinasi wisata andalan. Dalam hal ini, Diskominfo Jabar memfasilitasi melalui sistem terpadu tersebut.
“Kami berharap masyarkat juga bisa masukin event-event di sana. Kan ada juga yang sifatnya event di level bukan provinsi tapi level kota/kabupaten atau juga swasta,” katanya.