NGAMPRAH– Sebanyak 12 armada Humanity Water Tank diturunkan sebagai upaya mengatasi kekeringan yang tengah melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Armada tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat bersama Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Barat.
Wakil Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan mengatakan, belasan Umanity Water Tank tersebut telah disebar ke-12 titik wilayah yang ada di KBB, untuk meringankan masyarakat yang kesulitan air bersih pada musim kemarau ini.
“Dengan bantuan ini tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang saat ini tengah dilanda kekeringan. Alhamdulillah, ACT bisa membantu kita dalam mengatasi bencana kekeringan,” kata Hengki di Komplek Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Ngamprah, Selasa (3/9).
Hengki menyebutkan, 12 titik yang menjadi target pendistribusian air tersebut berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Padalarang, Batujajar, dan Cihampelas. Puluhan ribu liter air bersih dibagikan kepada sekitar 15.000 jiwa di tiga kecamatan itu.
Dirinya mengakui, kebutuhan air bersih masyarakat saat ini cukup banyak. Oleh karenanya, ia berharap ACT bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pihak lainnya terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam menghadapi bencana kekeringan ini.
Ketua Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) ACT Jawa Barat, Chandra mengaku, pihaknya siap selalu bersinergi dengan instansi terkait guna membantu masyarakat Kabupaten Bandung Barat dalam mengantisipasi kebutuhan air bersih.
“MRI-ACT Insya Allah siap bersinergi dengan pemerintah atau dinas terkait, untuk membantu kebutuhan masyarakat dalam penanggulangan bencana kekeringan yang melanda KBB, khususnya juga Indonesia pada umumnya,” kata Chandra.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo mengungkapkan, berdasarkan prediksi BMKG, puncak kemarau akan terjadi pada Agustus hingga September mendatang. Pihaknya pun telah menetapkan status darurat kekeringan di KBB.
“Kami imbau masyarakat untuk dapat menggunakan air sebijaksana mungkin. Harapannya turun hujan dan masyarakat bisa menghemat air. Ini karena air bukan untuk industri dan pertanian, tapi diprioritaskan kebutuhan rumah tangga,” pungkasnya. (drx)