BANDUNG – Tahun ini, Balai Bahasa Jawa Barat kembali menggelar Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat Tahun 2019. Pemilihan duta bahasa ini bertujuan mencari bibit-bibit muda yang dapat mengajak masyarakat agar terbiasa menggunakan bahasa Indonesia, daerah, dan asing secara proporsional.
Duta Bahasa Pelajar 2019 Bidang Media, Akbar Selamat mengatakan, di Jawa Barat terdapat tiga bahasa, yakni bahasa daerah (Sunda), bahasa Kecirebonan, dan bahasa Melayu-Betawi. Namun, menurutnya, sangat disayangkan ketiga bahasa ini sudah jarang digunakan.
”Melalui ajang ini, diharapkan kami sebagai generasi muda bisa kembali melestarikan bahasa daerah (Jawa Barat),” ujarnya, saat diwawancarai di ruang kerja Humas Tikomdik Dinas Pendidikan Jawa Barat, Jalan Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Kamis (22/8).
Akbar menegaskan, bahasa merupakan identitas bangsa. Apabila bahasa menghilang maka akan menghilang juga identitas bangsa tersebut. Menjadi duta bahasa yang diamanahi mengemban tugas seumur hidup, tentu harus bisa menegakkan tagline “Bahasa Indonesia itu Wajib, Bahasa Daerah itu Pasti, Bahasa Asing itu Perlu”.
”Kita harus menggunakan bahasa secara proporsional dalam keseharian. Kita juga mesti mengurangi pencampuran bahasa serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi,” ujar mahasiswa School Bussiness Management Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Sementara itu, Duta Bahasa Pelajar 2018 Bidang Eksternal, Fahrein Rachel Latisha dan Annisa Wardhani Putri menyampaikan, para duta bahasa diberikan kesempatan mengikuti berbagai program yang berkaitan dengan literasi. Salah satunya, program literasi di beberapa daerah di Jawa Barat. Antara lain, pada 2017 digelar di daerah Cidadap, Cijengkol (2018) serta Cimenyan, Kabupaten Bandung (2019).
”Kita mengajarkan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing kepada anak-anak di sana selama 10 pekan. Dengan pembagian pembahasan bahasa setiap pekannya. Dengan metode ini, diharapkan mereka bisa mengerti dan mengenal bahasa dengan baik,” ujar Fachrein.
Selain melalui program tersebut, lanjutnya, sosialisasi bahasa juga dilakukan di media sosial/Instagram milik Duta Bahasa Jawa Barat, yaitu @Dubasjabar.
”Kami sebagai duta bahasa pun ikut terlibat dalam kegiatan Balai Bahasa dan gerakan Cinta Bahasa Indonesia,” ucap Annisa, mahasiswa Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran ini.