Saat ini, ucap Nia, pihaknya akan meminta bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk bisa memulangkan anak-anak tersebut.
“Rencananya apabila punya alternatif lain maka akan kita jemput para korban dengan menugaskan petugas SLRT unutuk menjemput mereka di Situbondo, tapi tetap kami berkoordinasi dengan TP2TP2A dan badan KB,” ucapnya
Dia juga menegaskan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil keputusan dari Polres Situbondo, karena masih dilakukan pemeriksaan, dan termasuk mucikari yang mengirimkan para korban ke Situbondo. Apabila sudah ada keputusan maka Pihak Polres Situbondo pun akan segera memberikan keterangannya.
Selain itu, kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Unit PPA Polres Bandung agar bersama-sama melakukan pemantauan, apabila sudah ada keputusan agar ambil langkah untuk melakukan penjemputan.
Sementara Itu, Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan mengatakan, pihaknya telah menerima informasi dari Dinsos Kabupaten Bandung, bahwa ada dugaan warga Kabupaten bandung yang menjadi korban human trafficking.
“Kami mendapatkan informasi tersebut dari Dinsos Kabupaten Bandung, sehingga saat ini kami sedang memastikan kebenaran informasi itu dan segera melakukan koordinasi,’’ kata Indra ketika di hubungi Jabar Ekspres.
Sementara itu, seperti yang dilansir oleh Surabaya Inside Kepala Dinas Sosial Situbondo Lutfi Joko mengatakan, para korban trafficking asal Kabupaten Bandung sudah diamankan di safe house Wisma Rengganis II yang berlokasi di sekitar Gedung Serba Guna Baluran, di Jalan PB Soedirman, Situbondo.
Di tempat ini, para korban dipastikan aman dari beragam intervensi pihak luar yang berpotensi mengganggu jalannya proses penyidikan. Sebab, Para perempuan ini statusnya adalah saksi korban.
Dinas Sosial juga akan menyediakan psikiater untuk pemulihan kondisi psikologis para korban. Karena itu, dia memastikan, para korban terjebak dalam kehidupan yang tidak beruntung itu karena sebuah persoalan.
“Ini kaitannya dengan kondisi kejiwaan para korban. Makanya, kami akan menyiapkan tenaga psikolog untuk membantu para korban. Kasihan, mereka masih muda-muda, masa depannya masih panjang. Mudah-mudahan upaya ini bisa membantu menyadarkan mereka,” jelas Lutfi.