BANDUNG– Pemkot Bandung akan memfokuskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung tahun 2020 akan semakin fokus pada pencapaian visi Unggul, Nyaman, Sejahterada dan Agamis. Sebagaian penjabarannya, APBD 2020 akan selaras dengan 5 misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2013.
Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama DPRD masih membahas agar APBD 2020 bisa terwujud sesuai rencana.
“Kita terus membahas dengan DPRD agar selaras dengan visi dan misi Kota Bandung. Di antaranya fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara di Balai Kota Bandung, Jumat (26/7).
Ahyani mengungkapkan, untuk sementara anggaran belanja dalam APBD Kota Bandung 2020 yaitu sebesar Rp 6,7 triliun. Namun jumlah tersebut belum termasuk bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.
Untuk bidang pendidikan sudah mencapai 25 persen dari APBD. Sedangkan di bidang kesehatan mencapai 15 persen. Keduanya telah melebihi kewajiban sebesar 20 persen (bidang pendidikan) dan 15 persen (bidang kesehatan).
Sedangkan di bidang infratruktur, kata Ahyani, Pemkot Bandung akan fokus pada pemeliharaan dan penambahan fasilitas umum. Namun, Pemkot Bandung berharap untuk bidang infrastruktur memperoleh bantuan dari Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat.
“Karena untuk infrastruktur memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Seperti pembangunan fly over dan perbaikan fasilitas umum lainnya,” jelas Ahyani.
“Pembiayaan infrastruktur memang besar. Bidang ini masuk 5 besar belanja terbesar di APBD 2020,” imbuhnya.
Sedangkan dari sisi pendapatan, Ahyani mengungkapkan, Pemkot Bandung terus menggali potensi sumber-sumber pendapatan dan berusaha menutup peluang kebocoran. Salah satunya dengan penggali potensi pendapatan melalui pajak reklame, parkir, dan hiburan.
“Hiburan di sini bukan hiburan malam, tetapi pajak hiburan lainnya seperti tempat hiburan anak-anak. Sedangkan untuk menutup peluang kebocoran, Pemkot Bandung akan memanfaatkan berbagai upaya di antaranya ‘tapping box’,” ungkap Ahyani.
Ia mengatakan, dalam pembahasan sementara, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung mencapai Rp 3,1 triliun. Agar bisa lebih meningkat, DPRD Kota Bandung telah meminta Pemkot Bandung akan mencari potensi pendapatan lainnya. “Itu memang masih sementara. Karena masih dalam pembahasan,” pungkasnya. (mg3/drx)