Rasid mengaku, kaget dengan ledakan tersebut. Terlebih yang diterbangkan dari sekolahnya itu menimbulkan korban luka bakar.
”Saya mendapatkan kabar itu kemarin, saya pun kaget. Jika memang benar ada apa-apa dengan balon ini, ya pasti kami akan menuntut pada penjual balon. Sebab, kami merasa dirugikan. Tapi kan kami sudah biasa berlangganan membeli balon kepada pedagang tersebut, dan setiap tahunnya tidak apa-apa baru kali ini saja ada kabar seperti ini,” urainya.
Dua Meledak di Sekolah
Sebelumnya, kata Rasid, sebelum pelepasan balon tersebut diterbangkan, balon tersebut sempat ada yang meledak.
”Dua balon ada yang meledak sebelum diterbangkan, tadi tidak apa-apa. Makannya kami heran masa di sana bisa memakan korban delapan orang dengan kulit melupas,” tuturnya.
Rasid mengaku, terasa aneh jika balon sekecil itu bisa memakan korban delapan orang. ”Andai kata meledak kenapa kertas yang di bawah balon tidak sobek dan tidak ada bekas bakar,” jelasnya.
Dia pun lebih heran. Sebab, pelepasan balon itu pukul 08.00 dan menurut kabar yang beredar balon meledak di Cianjur pukul 10.00.
”Sungguh aneh emang bisa balon sekecil itu bisa nyampe jarak yang jauh sampai-sampai ke Cianjur, terus agak aneh jarak sejauh itu balon dari Cilengkrang ke Cianjur membutuhkan waktu 2 jam, mobil juga kalah,” tuturnya.
Mendengar kabar tersebut, pihak yayasan SMA Karang Arum langsung mengutus kepada dua orang guru untuk memantau langsung kejadian tersebut, apakah benar atau tidaknya.
”Jika benar kami siap menanggung biaya pengobatannya, kami juga sudah mengutus dua guru sebagai bentuk itikad baik kami,” tandasnya. (bay/mg2/rie)