NGAMPRAH– Puluhan Kepala Keluarga (KK) di RT 01 RW 02 Desa Gadobangkong Kecamatan Ngamprah mulai kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sulitnya air bersih ini sudah dirasakan warga lebih dari satu bulan terakhir. Warga pun akhirnya memilih untuk meminta kepada warga laiunnya yang memiliki sumur bor, untuk sekedar mandi.
Salah seorang warga, Iis,52, mengaku, sebulan terakhir pasokan air ledeng menurun drastis. Bahkan, tak cukup digunakan kebutuhan rumah tangga untuk tujuh anggota keluarganya.
“Saya terpaksa mengakut air untuk memenuhi kebutuhan untuk mandi dan memasak dengan berjalan mengangkut air sejauh 500 meter. Kejadian ini sudah ada sebulan terakhir air nggak ngocor, kalaupun ngocor kecil sekali jadi kadang berebut,” kata Iis kemarin di Ngamprah.
Dia menyebutkan, setiap bulan harus membayar tagihan air ledeng Rp 120 ribu, padahal pasokan air dari perusahaan air minum itu semakin hari terus berkurang.
“Setiap bulan juga bayar, tetapi walaupun pasokan air berkurang bayarnya tetap sama saat air kondisi normal,” katanya.
Warga lainnya, Yudi,26, menyatakan hal yang sama. Menurutnya, meski telah sebulan kesulitan air, warga belum pernah mendapat bantuan pasokan air bersih dari pemerintah setempat.
Padahal, kondisi ini sudah dilaporkannya kepada aparat pemerintahan setempat dan berharap setiap hari ada bantuan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.
“Jangankan untuk kebutuhan mandi dan mencuci pakaian, air untuk berwudu saja kadang kita harus ngangkut dulu minta ke warga yang sumur bornya masih keluar air,” katanya.
Saat mengadu ke perusahaan air ledeng, tambah dia, mereka hanya diberi tahu jika kondisi ini terjadi karena sumber mata air berkurang dan berdampak pada turunnya pasokan Sambungan Rumah (SR). (drx)