Program ini juga dibagi keempat bidang, mulai dari bidang pendidikan targetnya ialah segmen balita dan anak-anak umur 5-11 tahun. Mereka langsung diajarkan oleh peserta humanity project. Selanjutnya bidang lingkungan alam, ibu-ibu sebagai target pada segmen tersebut, edukasi yang disodorkan ialah penyuluhan dan pembuatan pupuk kompos, dan terakhir ialah bidang kesejahteraan. Dimana bidang ini lebih membantu masyarakat dalam memperbaiki masjid, balai desa, dan saluran air, serta dilakukan juga penelitian berupa survey layanan listrik.
“Dengan jumlah KK 195 dan warga 335 orang, kebutuhan mereka tentu sangat banyak, terutama pendidikan dan fasilitas umum, pada kesempatan ini fasilitas umum merupakan yang paling diprioritaskan,” jelasnya.
Komandan Sesko AD Mayor Jendral L. Dewantara menjelaskan, para peserta humanity project ini mengaku tidak terlalu mengalami kesulitan selama 10 hari tersebut, sebab mereka berpendidikan tinggi.
“Pada prinsipnya tetap sama, hanya saja kadar pendidikan yang diterapkan berbeda dengan siswa TNI pada umumnya, seperti bagaimana menanamkan kedisiplinan, integritas, loyalitas, bagaimana bisa tahan banting, sebab idealnya untuk pendidikan militer sendiri seharusnya selama 3 bulan tetapi ini hanya 10 hari, maka porsinya saja yang berbeda,” pungkasnya. (mg3/drx)
