JAKARTA – Sejumlah Partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) telah menyiapkan kadernya sebagai calon menteri. Ada yang sudah terang-terangan. Ada pula yang akan menawarkan bila diminta. Sebagai presiden yang memiliki hak prerogatif, Jokowi diminta obyektif dan tidak asal pilih.
Selama ini, PKB yang paling vokal meminta jatah menteri ke pasangan Jokowi-Ma’ruf. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berharap partainya sudah mengajukan 10 nama. Meski belum mengajukan calon, Partai Golkar menegaskan perolehan suaranya di Pemilu legislatif 2019 lebih tinggi dibanding PKB . Karena itu, Golkar ingin jumlah menteri proporsional dengan perolehan suara.
Partai NasDem pun turut bersuara. Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi menilai partainya pantas mengusulkan lebih banyak calon menteri ketimbang PKB. Alasannya suara NasDem lebih besar daripada PKB di DPR. Soal jumlah, dia tidak menyebutnya secara detail.
Menanggapi hal itu, PDIP menyatakan usulan sejumlah parpol itu merupakan menuver aspirasi. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menghormati sikap PKB dan parpol lain yang ingin mengajukan calon menteri. “Tak ada masalah. Sebagai sinyal politik tentu harus kita hormati. Namanya juga usaha, kan boleh,” jelas Hendrawan di Jakarta, Minggu (7/7).
Meski sebagai pemenang Pemilu 2019, PDIP tidak mau ikut-ikutan memperebutkan kursi menteri. “Sebagai partai dengan perolehan suara dan kursi terbesar, kami harus hati-hati dalam bersikap. Kami harus rajin mengasah ilmu tahu diri. Bila PDIP ikut-ikutan, berapa banyak pos yang kami tuntut. Mengingat kursi PDIP rata-rata dua sampai tiga kali lebih besar,” jelas Hendrawan.
Hal yang sama diungkapkan politisi PDIP lainnya Zuhairi Misrawi. Menurut dia, sebagai partai pemenang Pemilu 2019, PDIP idak etis bila mengajukan nama menteri. “Pak Jokowi kan kader PDIP. Karena itu, sangat tidak etis kalau kita ikut-ikutan,” ujar Zuhairi.
Dia meyakini Jokowi sangat paham pertimbangan terbaik memilih nama-nama menteri. PDIP memilih tak mengajukan nama menteri dan menyerahkan keputusannya kepada Jokowi selaku presiden. “Kami sepenuhnya percaya Pak Jokowi memilih menteri-menteri terbaik. Tentu partai politik adalah lembaga yang mengkader calon-calon pemimpin. Apa pun yang diusulkan parpol Insya Allah akan menjadi menteri terbaik,” pungkasnya.