JAKARTA – Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar akan digelar pada Desember 2019 mendatang. Selain membahas evaluasi Pemilu dan hasil perolehan suara, agenda lainnya adalah memilih ketua umum baru. Isu calon tunggal mulai muncul ke permukaan.
“Ada gelagat Munas Partai Golkar nanti mengarah pada calon tunggal. Jangan sampai terjadi. Sebab ini tidak akan baik bagi citra Partai Golkar yang selama ini dikenal demokratis dalam setiap pemilihan Ketua Umum,” ujar Wasekjen Golkar periode 2014-2015, Lalu Mara Satriawangsa di Jakarta, Jumat (05/7).
Menurutnya, hingga saat ini DPP Partai Golkar belum mengagendakan rapat pleno harian untuk memutuskan jadwal Rapimnas yang agendanya penetapan waktu munas. Karena itu, belum pula dibentuk Komite Pemilihan Ketua Umum dan pembentukan OC dan SC.
Mengingat waktu yang sudah mepet, yang muncul adalah ada gelagat untuk menciptakan calon tunggal. “Karena belum ada Komite Pemilihan. Hal-hal yang terkait persyaratan untuk menjadi ketua umum belum dibahas, apalagi ditetapkan. Pleno saja belum. Bagaimana mau buat komite pemilihan, pembentukan OC dan SC juga belum ada,” tuturnya.
Hal ini membuat sejumlah kader yang ingin maju serba salah. Ingin Mau sosialisasi ke DPD dan pemilik hak suara bisa dianggap tidak santun. Sementara diam saja juga salah. Karena dinilai tidak serius oleh pemilik hak suara. “Karena itu, harus dikawal betul. Jangan sampai ada calon tunggal figur ketua umum. Golkar adalah partai yang demokratis. Siapa pun boleh mencalonkan diri dan bersaing secara sehat,” paparnya.
Sementara itu, politisi Golkar Aziz Syamsuddin mendukung Airlangga Hartarto untuk kembali maju sebagai calon Ketua Umum. Aziz menegaskan dirinya tidak akan mencalonkan diri. Namun, dia tidak menyebutkan alasannya tidak maju. Diketahui, pada Munas Luar Biasa 2017, Aziz maju mencalonkan diri sebagai calon ketua umum. Namun, akhirnya mengundurkan diri. “Pada Munas Desember nanti saya tidak mencalonkan diri. Saya mendukung Pak Airlangga maju lagi,” ujar Aziz.
Sejauh ini politisi Golkar yang hampir dipastikan maju dalam bursa pemilihan Ketua Umum Golkar pada Munas 2019 adalah Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Airlangga yang juga petahana mengklaim memperoleh dukungan dari DPD Golkar serta restu dari Presiden Joko Widodo. Ini terbukti saat Airlangga beserta pimpinan DPD Golkar dari 34 provinsi bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor beberapa waktu lalu. Sementara Bambang Soesatyo juga menyatakan mendapat dukungan sejumlah pihak untuk maju dalam munas mendatang.