NGAMPRAH– Usai melontarkan pernyataan di media soal penolakan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung oleh Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna, kini Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) dan jajarannya bertemu langsung dengan orang nomor satu di Bandung Barat tersebut pada Selasa (2/7).
Pertemuan ini berlangsung di Kantor Bupati KBB. Dirut KCIC, Chandra Dwiputra mengungkapkan, pertemuan kali ini untuk membahas kelanjutan proyek Kereta Cepat agar bisa bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Pak Aa Umbara sempat melontarkan pernyataan bahwa menyesalkan sikap manajemen PT KCIC karena tidak memberikan kejelasan terkait komitmen untuk ganti untung kepada masyarakat Kabupaten Bandung Barat, makanya sekarang kami datang untuk membahasnya,” katanya.
Dalam pertemuan ini, sebut dia, banyak konsep yang disampaikan untuk perkembangan dan kemajuan proyek nasional ini. “Dibahas juga soal konsep-konsep seperti apa nantinya wilayah yang terlintasi kereta cepat. Kami punya Transit Oriented Development (TOD) di Walini sekitar 1.270 hektare dan lokasinya pun terpisah,” ujarnya.
Pembahasan ini pun, kata Chandra akan berlanjut minggu depan dengan melakukan rapat terkait hal-hal teknis dengan harapan dapat membawa kebaikan untuk Bandung Barat.
Sebelumnya, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menyampaikan soal penolakan terkait pembangunan Kereta Cepat di Bandung Barat. Alasannya karena belum ada kejelasan yang akan didapat bagi warganya. Bahkan, Aa Umbara menyebut jika proyek besar ini belum memiliki izin.
“Kenapa saya selalu menolak KCIC, saya cuma minta jalan diperlebar oleh KCIC. Apa mau pakai APBN atau CSR, apapun juga tolong buatkan. Ini juga menjadi penunjang untuk KCIC juga karena ini proyek strategis nasional,” ujar Umbara belum lama ini. (drx)