CIMAHI – Sebanyak 1.000 kilogram varietas pad Inpago disiapkan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi tahun ini. Jenis padi baru itu diklaim sebagai solusi tanam di sawah yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau.
Kepala Bidang Pertanian pada Dispangtan Kota Cimahi, Mita Mustikasati mengatakan, padi Inpago merupakan bibit baru yang didatangkan langsung dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPTP). Varietas dikembangkan khusus untuk tahan terhadap kekeringan.
”Kami sediakan untuk petani Cimahi 1.000 kilogram se-Kota Cimahi yang daerahnya berpotensi kurang air,” kata Mita saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Rabu (26/6).
Dia menjelaskan, dari 1.000 kilogram benih padi Inpago yang disediakan, per satu hektarenya hanya memerlukan lima kilogram benih. Sementara total luas laha sawah di Kota Cimahi ada 137,14 hektare atau 3,43 persen dari total luas wilayah Kota Cimahi yang hanya 40 kilometer persegi.
Lahan sawah tersisa itu tersebar ditiga kecamatan, yakni di Kecamatan Cimahi Utara 85,42 persen, Kecamatan Cimahi Tengah 4,42 persen serta Kecamatan Cimahi Selatan 46,3 persen.
”Kalau biasanya, petani itu pakai padi Infari 40, 42, 43, tergantung daerahnya,” jelasnya.
Menurutnya padi Inpago merupakan varietas padi unggul baru yang tahan terhadap kekeringan. Jenis padi itu biasanya ditanam di ladang pegunungan.
”Selain padi Inpago, kalau memungkinkan juga kita sarankan untuk diselang antara padi dan palawija,” tandasnya.(mg5/ziz)