BANDUNG – Berharap anggota DPRD Kota Bandung lebih fokus dan mendorong penambahan penyertaan modal pem-bangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage tahun depan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung mengajak anggota dewan komisi A, B, C, dan D meninjau lokasi pembangunan pipa SPAM Gedebage di pinggir tol Purbaleunyi KM 145.
Di lokasi, Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi menerangkan kepada para anggota dewan bahwa pipa jaringan itu merupakan pipa terusan dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Cikalong untuk nantinya air dialirkan ke jaringan distribusi utama SPAM Gedebage.
”Ini pertanggungjawaban moral penyertaan modal yang kami terima, bahwa penyertaan modal itu untuk membangun IPAM Cikalong dan jaringan distribusi utama SPAM Gedebage,” tambah Sonny.
Jaringan distribusi utama Gedebage itu sendiri terbentang sepanjang 7,2 km dengan diameter 700 mm (70 cm) menggunakan jenis pipa HDPE, dengan nilai investasi sekitar Rp 35 miliar.Pipa tersebut baru sampai ke batas kota, tepatnya dari exit tol buah batu ke Gedebage, sedang untuk pipa distribusi air ke penduduknya belum dilakukan.
Pipa tersebut lanjutnya, ditanam dilahan PT Jasa Marga dan sudah hampir rampung tinggal koneksi sedikit ke jembatan pipa.
”Ini murni anggaran PDAM dari penyertaan modal tahun 2018. Karena untuk pembangunan pipa ke rumah penduduk belum, kami berharap tahun depan minimal dewan mendorong penyertaan modal lagi sekitar Rp 50 miliar,” harapnya.
Sewa lahan menanam pipa di PT Jasa Marga itu, kata Sonny cukup mahal dan memberatkan atau sekitar Rp 8 miliar per tahun, sehingga kendati pipa sudah ditanam namun masih dilakukan negosiasi harga sewa. Diharapkan dalam negosiasi itu terjadi penurunan harga sewa.
”Sewa masih negosiasi, karena itu memberatkan, Rp 8 miliar itu bisa kita pakai membangun instalasi mini plan. Harapannya kalau sama-sama plat merah dan PDAM itu bukan pro_t saja tapi juga ada sisi pelayanan publik, jadi saling tolong menolong lah, karena ada fungsi sosialnya,” pungkasnya.