Allan menuturkan, sebenarnya apay yang telah dilakukan para perusuh malah bisa berdampak pada perpecahan dan juga bisa memecah belah bangsa serta memberikan citra negatif kepada umat.
”Padahal kami sudah imbau agar jangan sampai ikut (aksi 22 Mei), kalau memaksa ikut ya dengan damai, bukan seperti ini,” tuturnya.
Bahkan dia mengaku, beberapa hari sebelumnya, sejumlah pimpinan pondok pesantren, cendekiawan muslim, ulama dan tokoh agama lainnya menggelar Multaqo yang melarang aksi tersebut.
”Kita ini kan punya undang-undang, ada hukum yang harus dipatuhi, tidak bisa dengan gerakan inkonstitusional,” pungkasnya.(ziz)