Agus menambahkan, semua ruas jalan yang telah diprogramkan untuk diperbaiki menggunakan anggaran 2019 merupakan prioritas. Ruas yang lebih diprioritaskan jelang lebaran, adalah di jalur Cileunyi-Nagreg dan Ibun-Kamojang. Hal itu sesuai dengan hasil inspeksi dari pemerintah pusat.
Agus menambahkan, saat ini kondisi kedua ruas tersebut sebenarnya sudah layak untuk digunakan pemudik. Namun ia mengakui bahwa pihaknya masih harus melakukan pemeliharaan rutin di kedua ruas tersebut.
”perbaikan jalan dan PJU akan terus dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada para pengendara, khusus jelang arus mudik lebaran 2019 mendatang,” tuturnya.
Sementara itu, kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Zies Zultaqawa mengimbau pemudik untuk menghindari mudik diwaktu sibuk. Menurutnya, berdasarkan prediksi, puncak arus mudik akan terjadi mulai H-4 idulfitri. Sehingga, arus lalu lintas di jalur-jalur mudik akan mengalami peningkatan signifikan. Bahkan kemacetan dimungkinkan terjadi pada waktu-waktu tersebut.
”Kami imbau hindari H-4, H-3, H-2 dan H-1 karrna diprediksi akan ada penumpukan kendaraan di jalur-jalur mudik,” tuturnya.
Zeis menjelaskan, dalam musim mudik tahun ini pihaknya akan mendirikan 7 posko mudik. Diantaranya adalah posko keselamatan, posko penghitungan kendaraan dan posko penjagaan lalu lintas. Posko-posko tersebut akan didirikan di sepanjang jalur mudik utama seperti Nagreg, Cikaledong, Cileunyi dan jalur-jalur alternatif.
”Untuk jalur alternatif hanya Cijapati. Untuk Cukang Monteng sebenarnya tidak kami rekomendasikan, tapi banyak juga pemudik yang menggunakan jalur tersebut, makanya kami antisipasi dengan mendirikan posko di jalur tersebut,” pungkasnya (rus)