NGAMPRAH– Pemkab Bandung Barat terus akan memantau warganya yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Penanganan masyarakat kurang mampu ini menjadi salah satu fokus utama di masa kepemimpinan Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna dan wakilnya Hengki Kurniawan.
Salah satu yang sempat viral di media sosial (medsos) dan di media massa beberapa waktu lalu, yang dialami oleh pasangan suami istri (pasutri) Jahidin,40, dan istrinya Ilah,36, warga Kampung Cidadap, Desa/Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Pasutri tersebut bersama tujuh orang anaknya terpaksa tinggal di sebuah gubuk berukuran 2,5×2,5 meter bekas kandang kambing, karena faktor ekonomi.
Kondisi yang dialami keluarga Jahidin mungkin hanya satu dari sekian banyak potret kemiskinan yang dialami oleh warga Kabupaten Bandung Barat. Tentunya hal tersebut menjadi perhatian Pemerintah Daerah untuk mengentaskan kemiskinan.
Saat mengetahui kabar tersebut dari medsos dan media massa, melalui Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan bersama istrinya Sonya Fatmala, saat itu langsung mendatangi rumah keluarga Jahidin. Namun, mirisnya justru Hengky mendapatkan informasi ini dari wartawan dan medsos, bukan dari Kepala Desa yang terdekat.
”Kepada warga KBB, khususnya para anak muda yang aktif di medsos, untuk selalu membantu warga sekitar dengan cara menginformasikan kepada saya, bisa melalui instagram, whatsapp, ataupun lainya,” ujar Hengki, Minggu (5/5).
Hengki mengatakan, Pemkab Bandung memiliki program perbaikan rumah tidak laik huni (rutilahu). Tentunya, warga yang memang rumahnya masuk katagori rutilahu akan mendapatkan bantuan dari program tersebut.
”Karena keterbatasan, Pemerintah Daerah juga memerlukan informasi dari luar. Justru, dengan banyaknya informasi yang masuk, akan mempermudah pemerintah untuk langsung menangani. Seperti kasus keluarga Jahidin,” katanya.
Dengan banyaknya hal yang tidak diketahui oleh Pemerintah Daerah, Hengki meminta bantuan terhadap masyarakat khususnya Kepala Desa, untuk selalu memberikan informasi kepada Pemkab Bandung Barat ketika ada warga yang membutuhkan bantuan.