Ia membawa Khairil, anak lelakinya yang saat ini duduk di kelas 1 Sekolah Dasar untuk dikhitan. “Saya ikut menangis dan bangga melihat anak saya berani untuk di khitan, karena sebelumnya beberapa kali mendaftar di program khitanan massal karena terkendala biaya selalu gagal, karena anak saya takut,” tambahnya haru.
Untuk menyukseskan kegiatan khitanan masal tersebut, JNE Bandung melibatkan 3 tim medis dari Rumah Sakit Pindad yang terdiri dari 6 orang dokter dan 6 orang perawat. “Kami berharap, ke depannya, bisa lebih banyak lagi program yang bisa kami lakukan demi kepentingan masyarakat. Baik di bidang kesehatan, sosial, pendidikan dan sebagainya”, pungkas Iyus. (rls/drx)