Di sisi lain, hasil coaching clinic ini juga mengharuskan para peserta untuk dapat menjadi coach bagi rekan sejawat dan bawahannya. Secara tidak langsung, mereka akan menjadi tutor dan menularkan hasil coaching clinic itu kepada seluruh pegawai di instansinya.
“ASN yang melayani publik harus punya kemampuan meng-coach (melatih). Kepala dinas meng-coach sekretaris, sekretaris meng-coach kepala bidang, kepala bidang meng-coach kepala subbidang, lalu meng-coach semua bawahan. Sehingga pola pemikiran mereka, sehingga wawasan terhadap pola pelayanan menjadi sama,” pungkasnya. (mg1/drx)