CIMAHI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi mengalami kendala proses validasi hasil scan dan penghitungan suara hingga ke proses entri data C1 dari TPS yang diterima. Akibatnya, KPU kesulitan menginput data rekapitulasi ke laman resmi KPU yang biasa diakses masyarakat.
Staf input data KPU Kota Cimahi, Aulia mengungkapkan, selain proses validasi, server yang sering crash/down juga berpengaruh pada koneksi internet yang lambat. Sehingga sangat mengganggu penginputan data.
”Sebenarnya tinggal di proses validasinya saja, soalnya angka yang diinput ke website itu harus sesuai dengan yang discan petugas. Kalau di layar sudah muncul bad server atau error, ya artinya server KPU ini down. Kita harus perbaiki dulu, cukup lama juga prosesnya,” ungkap Aulia, saat ditemui di Kantor KPU Kota Cimahi, Jalan Pasantren, Selasa (23/4).
Jika dibandingkan dengan proses entri data pada Pemilihan Walikota (Pilwakot) dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) yang lalu, proses entri data pada pelaksanaan Pemilu 2019 kali ini jauh lebih rumit. Sebab, data yang di input kali ini lebih banyak dan server lebih banyak error.
”Kalau sudah begitu (error) otomatis ke petugas juga mengganggu, karena kalau server down ya hanya bisa nunggu,” ujarnya.
Berdasarkan hasil entri data terakhir, dari 1.572 TPS di 15 kelurahan, baru 193 TPS yang hasil rekapitulasinya berhasil diinput ke laman KPU, atau hanya sekitar 12 persen.
”Sepertinya untuk input data memerlukan tambahan waktu,” tandasnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Cimahi, Djayadi Rachmat, mengatakan proses entri ini sebetulnya bisa selesai lebih cepat bila ditunjang dengan kesiapan sarana dan prasarana.
”Kalau petugas sebetulnya siap. Kita total mempekerjakan 22 petugas input data dengan 22 komputer. Mereka kerja 24 jam. Tapi hasilnya lambat karena proses entri yang terkendala server down,” katanya.
Dari tiga kecamatan, TPS di Kecamatan Cimahi Tengah sama sekali belum dientri. Sedangkan yang paling banyak yakni Kecamatan Cimahi Utara dan Kecamatan Cimahi Selatan.