Sementara itu terkait tingkat kehadiran PNS sehari setelah pemilu, Erick mengaku tidak khawatir. Meskipun terbilang “hari kejepit nasional (harpitnas)”, ia yakin para PNS di lingkungan Pemkab Bandung sudah paham bahwa tingkat kehadiran akan berpengaruh terhadap kesejahteraan mereka sendiri.
Erick menegaskan, saat ini PNS di Kabupaten Bandung mendapatkan tunjangan kinerja yang diberikan berdasarkan tingkat kehadiran. Satu hari mereka tidak masuk kerja, tunjangan tersebut berkurang 5 persen, sehingga kerugian itu mereka tanggung sendiri.
“Dari pengalaman harpitnas sebelumnya, tingkat kehadiran tidak pernah di bawah 90 persen karena kalau tidak masuk mereka sendiri yang rugi. Apalagi sekarang semenjak ada sistem absensi eletronik, tingkat kehadiran PNS Kabupaten Bandung hari apapun tetap di atas 90 persen,” pungkasnya. (rus)
