Sebelumnya, Ketua Askab PSSI Kabupaten Bandung Gun Gun Gunawan mengatakan, turnamen tersebut merupakan langkah awal Askab dalam menjaring bibit-bibit pesepakbola andal Kabupaten Bandung sejak usia dini.
”Turnamen ini sekaligus memotivasi pemain muda untuk berkiprah di sepakbola tanah air,” ujarnya.
menurutnya, Kabupaten Bandung memiliki Stadion Si Jalak Harupat sebagai salah satu stadion terbaik di Asia Tenggara. Oleh karena itu, ia berharap para pemain asli Kabupaten Bandung pun nantinya bisa menjadi penghuni tim-tim besar yang berlaga di stadion tersebut.
Secara bertahap dan rutin, ke depan Askab PSSI Kabupaten Bandung memang bertekad untuk menghidupkan kembali kompetisi di semua tingkatan umur. Dengan begitu Kabupaten Bandung akan siap mengikuti semua event tingkat regional maupun nasional karena sudah memiliki skuad yang terjaring secara komprehensif.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Askab PSSI Kabupaten Bandung Ardi Kusumah mengatakan, turnamen tersebut hampir setengahnya dibiayai oleh sponsor. Ia menegaskan bahwa penggunaan APBD Kabupaten Bandung hanya memegang porsi kurang dari 50 persen dalam turmanen itu.
Langkah itu, kata Ardi, merupakan awal cita-cita untuk mewujudkan kemandirian sepakbola agar tidak terus bergantung dan membebani anggaran pemerintah.
”Asprov PSSI Jabar sendiri pada 2023 menargetkan bahwa sepakbola harus sudah menjadi industri dan mampu menarik sponsor. Tak menunggu sampai 2023, kami mulai mewujudkan hal itu dari sekarang,” pungkasnya (rus)