SOREANG – Tampil apik sejak babak penyisihan, Tim Tirta Raharja akhirnya menjuarai turnamen sepakbola Festival U-12 Askab 2019. Mereka menang dramatis 3-2 lewat adu penalti atas Putra Cicalengka, dalam partai final di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (7/4/2019).
kedua tim bermain agresif sejak menit awal. Namun keberuntungan masih belum datang meski sejumlah peluang didapat pada babak pertama. Memasuki babak kedua, rotasi pemain yang dilakukan kedua berpengaruh cukup signifikan. Jual beli serangan semakin sering terjadi meskipun peluang dari open play belum bisa berbuah gol.
Gol pertama untuk Putra Cicalengka tercipta pada menit ke 22 dari tendangan bebas, tertinggal 0-1 membuat tim Tirta Raharja tersentak dan balik mengurung pertahanan Putra Cicalengka. Serangan sporadis yang bergelombang akhirnya berbuah manis ketika salah seorang bek Putra Cicalengka menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti.
Kapten Tirta Raharja Rayga Mayesa pun tak menyia-nyiakan peluang itu. Dengan tenang, tendangan datar kerasnya bersarang di pojok kanan bawah gawang Putra Cicalengka yang dijaga oleh Fajar. Skor imbang 1-1 bertahan sampai peluit akhir, laga pun terpaksa dilanjutkan lewat adu penalti.
Sang kapten Rayga pun memutuskan untuk timnya mengambil posisi sebagai penendang. Keputusan sang Kapten yang menunjuk Albi Firmansyah sebagai algojo penentu, berbuah hasil. Albi dengan tenang menceploskan bola datar ke gawang Fajar dan membawa timnya menjadi juara.
Ditemui usai pertandingan pelatih Tirta Raharja Kunkun Kurnia mengaku sempat tegang melihat penampilan anak asuhnya di laga final.
”Mungkin karena final jadi penampilan mereka terlihat grogi tak seperti biasa,” Jelasnya saat memberikan keterangan kepada awak media.
Menurut Kunkun, dirinya sangat mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang bangkit setelah tertinggal 0-1. Begitu pula saat adu penalti mereka mampu membalikan keadaan setelah tertinggal 1-2. Kemenangan tersebut, merupakan kebanggaan semuanya.
Kunkun berharap kompetisi tersebut kembali digelar secara rutin, sebab hal itu merupakan ajang evaluasi dari hasil pembinaan selama ini. Terlebih untuk usia dini, kompetisi sangat diperlukan untuk memotivasi dan menambah jam terbang bagi bibit-bibit muda sepakbola Kabupaten Bandung.