NGAMPRAH– Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat mengklaim selama tahun lalu sudah memberikan bantuan sebanyak 20 persen kepada penyandang disabilitas dari total 5.758 orang.
Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial KBB Sumarman mengungkapkan, tahun lalu pihaknya sudah memberikan bantuan terhadap 1.175 penyandang disabilitas. “Bantuan disesuaikan dengan kebutuhan mereka, seperti alat bantu. Selain itu, ada juga pembinaan dan pelatihan,” katanya, Minggu (7/4/2019).
Menurut Sumarman, bantuan tersebut diberikan kepada 890 penyandang disabilitas fisik, 30 tunagrahita, 30 tunarunguwicara, 60 tunanetra, 135 ekspsikotik, dan 30 ekskusta. Bantuan tersebut di antaranya berupa alat bantu dengar, tongkat, kaki palsu, dan kursi roda.
Sebelum mendapatkan bantuan, para penyandang disabilitas tersebut mendapatkan pemeriksaan medis melalui Unit Pelayanan Sosial Keliling Dinas Sosial setempat. Pelayanan itu diberikan untuk mendeteksi dini para penyandang disabilitas guna penanganan lebih lanjut.
“Para penyandang disabilitas yang mendapatkan pelayanan tersebut memiliki berbagai keterbatasan, baik secara fisik, sensorik, maupun mental. Setelah menjalani pemeriksaan, mereka diberi arahan oleh tim medis untuk dirujuk, diberi alat bantu, ataupun direhabilitasi,” tuturnya.
Dia mengakui, belum semua penyandang disabilitas mendapatkan bantuan lantaran keterbatasan anggaran. Apalagi, jumlah penyandang disabilitas masih terus diinventarisasi.
Meski demikian, menurut dia, para penyandang disabilitas terus dipantau oleh pekerja sosial baik di tingkat kecamatan maupun di desa. “Selain itu, penanganan kaum disabilitas juga dibantu Rehabilitasi Berbasis Masyarakat, lembaga sosial bentukan Dinas Sosial,” katanya.
Sementara itu, Pegiat Sosial dari Yayasan Zakiyyah Humanity, Doding Komarudin mengungkpakan, pihaknya pada 2018 lalu membantu memberikan kaki palsu bekerja sama dengan Forum Bandung Barat Sehat dan Yayasan Tunadaksa. Sedikitnya 125 penyandang disabilitas dari 4 kota/kabupaten di Jawa Barat mendapatkan alat bantu gerak tersebut.
Para penyandang disabilitas tersebut ada yang disebabkan penyakit, kecelakaan, ataupun bawaan lahir. Pendataan mereka juga dibantu masyarakat Desa Batulayang, Kecamatan Cililin.
“Pemberian alat bantu gerak ini untuk menumbuhkan kembali kepercayaan diri para penyandang disabilitas. Karena memang sebagian ada juga yang tak percaya diri dengan kondisi fisik yang mereka jalani saat ini,” pungkasnya. (drx)
SALURKAN BANTUAN: Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat mengklaim bantuan sudah tersalurkan sebanyak 20 persen kepada penyandang disabilitas selama tahun lalu.