Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso yang hadir dalam acara menuturkan, OJK ingin berkontribusi lebih optimal terhadap pembangunan di Jawa Barat khususnya sektor keuangan.
”Jabar sangat penting dan jadi indikator nasional, penduduknya juga paling besar sehingga kami menaruh perhatian ke Jabar,” katanya.
Sesuai amanat, OJK diberikan tugas menjamin jasa keuangan harus bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, khususnya ekonomi kecil. Wimboh meyakini, masyarakat ekonomi menengah ke atas sudah mengetahui bagaimana caranya memanfaatkan sektor jasa keuangan ini.
”Tapi kalau masyarakat kecil kami masih belum yakin. Nah masyarakat inilah yang kami targetkan, karena jumlahnya besar dan mayoritas adalah muslim,” ujarnya.
Menurut Wim, dipilihnya pesantren sebagai basis pergerakan bank wakaf mikro karena mayoritas berlokasi di lingkungan masyarakat kecil. Sehingga memudahkan orang untuk menjangkau akses keuangan.
”OJK harus hadir dan berpihak pada masyarakat kecil sehingga kami menggunakan pesantren karena ini adalah tempat paling bagus dan (relatif paling) dekat,” tuturnya.
Wim mengajak masyarakat memanfaatkan bank wakaf mikro di pesantren tanpa takut terjerat hutang berbunga. ”Silakan masyarakat untuk datang karena pinjaman ke bank wakaf tanpa bunga, hanya biaya administrasi saja,” pungkasnya. (*)