“Akan terdapat Living Plaza yang dilengkapi dengan tenant-tenant seperti Informa, AceHardware, Toys Kingdom, dan Chatime, serta brand brand ternama lainnya, sehingga diharapkan akan menjadi tempat hangout favorit bagi paramilenial,” imbuhnya.
Sementara itu, General Manager Marketing Podomoro Park, Tedi Guswana mengakui, banyak kalangan milenial Bandung yang mendambakan hunian dengan harga terjangkau.
“Kami merespons pasar yang begitu besar ini dengan meluncurkan produk khusus milenial. Karena tren sekarang adalah pengembang menyesuaikan pasar,” kata Teddy saat Konferensi Pers di My Kopi-O! Trunojoyo.
Sementara ini, kata dia, pihaknya membidik kalangan atas dengan harga di atas Rp 1,5 miliar. Namun tren saat ini, banyak end user dan investor lebih memilih menahan diri membeli rumah. Mereka diperkirakan menunggu selesainya pemilihan presiden.
“Padahal selama ini harga di bawah Rp 1 miliar itu sangat bagus. Makanya kami juga merespons ini. Kalau nggak, kami akan ketinggalan. Sementara pasar di segmen ini cukup besar,” beber dia.
Teddy menjelaskan, melihat potensi itu, Podomoro membidik kalangan milenial Bandung Raya dan Jakarta untuk pengembangan hunian di Podomoro Park Bandung. Pengembangan hunian ini adalah langkah awal Podomoro membidik segmen middle up.
“Melihat potensi pasar milenial Bandung dan Jakarta yang cukup besar, Podomoro mencoba ikut bermain di segmen pasar ini. Hunian yang ditawarkan tipe 36 hingga 40 dengan kisaran harga di bawah Rp 1 miliar per unit,” pungkasnya. (mg2)
