SOREANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, akan menggelar Sarasehan Sabilulungan Pegiat Lingkungan. Kegiatan tersebut, akan dilaksanakan minggu pertama bulan April 2019 mendatang.
Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah dalam acara Rapat Persiapan mengatakan, pihaknya akan melibatkan lebih dari 155 komunitas pegiat lingkungan se Kabupaten Bandung. Masing masing komunitas sudah banyak berkiprah terhadap lingkungan dan memiliki rekam jejak yang panjang.
“Dari hasil pemetaan dan fakta, Kabupaten Bandung memiliki sumber daya pegiat lingkungan yang luar biasa. Kami juga menghadirkan empat orang tokoh inspirator, untuk melihat apa sebenarnya kekurangan dari potensi 173 komunitas yang sudah ada ini,” Kata Asep saat ditemui usai rapat persiapan di Soreang kemarin (18/3).
Asep menjelaskan, rapat persiapan dilakukan untuk meningkatkan peran serta para pegiat lingkungan, baik dalam upaya perlindungan maupun pengelolaan lingkungan hidup.
“Persoalannya adalah, bagaimana menyatukan semua kekuatan, inisiatif dan partisipasi yang sudah ada di Kabupaten Bandung. Sehingga semua orang mendapatkan informasi, motivasi dan inspirasi agar tergerak untuk berbuat sesuatu terhadap lingkungan,” jelasnya.
Dia menjelaskan, ketika berbicara masalah lingkungan atau sampah pada umumnya masyarakat hampir merasa tidak berdaya. Padahal sebenarnya, banyak hal yang bisa dilakukan secara individu.
“Gerakan Sajiwa (Sabilulungan Hiji Dua), satu orang menanam dua pohon, satu rumah membuat dua LCO/LRB (Lubang Cerdas Organik/Lubang Resapan Biopori). Ini seperti kecil manfaatnya, namun jika dilakukan bersama-sama secara masif akan menjadi kekuatan yang sangat dahsyat,” akunya.
Hal itu, menurutnya telah dikaji akan mampu menyelesaikan sebagian permasalahan banjir. Gerakan Sajiwa pun, akan berdampak luar biasa bagi lingkungan. Jika dilakukan secara masif oleh 3,7 juta penduduk. Maka Sajiwa akan menghadirkan 7 juta pohon dan 7 juta LCO/LRB.
“Para pegiat lingkungan di Dayeuhkolot sudah mengkaji, LCO/LRB dapat mengendalikan banjir dikarenakan fungsi resapannya yang sangat besar. Untuk itulah kami mengajak komunitas pegiat lingkungan ini, untuk mengedukasi secara masif kepada masyarakat,” tuturnya.