NGAMPRAH– Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna untuk menyapa warganya di daerah. Kedatangannya untuk melihat kondisi rumah warga dalam program “Ngariksa Lembur”. Bukan untuk pencitraan bupati temui warga yang memang perlu bantuan.
Umbara bersama tim tiba di rumah Ma Ikah di Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor KBB. Raut wajah bupati tampak beda. Merasakan keprihatinan janda tua dua anak ini tinggal di rumah yang tidak layak huni. Terbuat dari anyaman bambu (bilik) yang sudah dimakan usia, Ma Ikah kini tinggal sendiri. Hanya mengandalkan dari buruh tani, Ma Ikah mencari nafkah untuk bertahan hidup.
Ruangan demi ruangan, Umbara yang mengenakan koko putih berpeci hitam melihat tiap sudut ruangan. Matanya tertuju pada sebuah dapur sederhana, alat untuk memasak masih menggunakan tunggku dengan bahan bakar kayu. “Kade pak geubis tos arawon kaina (Hati-hati pak kayunya sudah rapuh, red),” kata Ma Ikah, baru-baru ini.
Umbara yang datang bersama Kawarcab Pramuka Bandung Barat, Aseng Djunaedi langsung gotong royong bersama anggota pramuka untuk membersihkan rumah Ma Ikah. “Insya Allah dalam waktu dua minggu Ma Ikah bisa menempati rumah yang layak huni,” kata Umbara.
Mak Ikah pun sujud syukur seakan tidak percaya rumahnya akan dibedah. Air matanya membasahi pipinya yang sudah mengeriput sambil mengucapkan terima kasih kepada bupati. Sambil proses bedah rumah, Ma Ikah untuk sementara waktu tinggal di rumah RW setempat. Tak lupa, bupati mengingatkan juga, kepada perangkat desa dan kecamatan untuk selalu turun ke masyarakat melihat langsung kondisi daerahnya. “Pak camat dan pak kades saya minta untuk mengawasi proses bedah rumah Ma Ikah,” pungkasnya. (drx)