“Jadi kan tergantung karakteristik sampah di wilayahnya, ada yang dikompos, ada yang biodigester, ada yang dipeuyeumisasi. Mungkin nanti ini kan kaya etanol butuh organik jadi lebih ke yang dipasar, jadi tetap tidak ada angkutan,” bebernya.
Yana menambahkan, untuk metode ini juga diakui bisa mengolah sampah campuran, walaupun dari pemaparannya sampah non organik bisa menghasilkan etanol dengan kualitas lebih baik. (mg1)