SOREANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung sudah merencanakan program perbaikan dan peningkatan kondisi jalan pada tahun anggaran 2019.
Kepala Seksi Perencanaan Bidang Jalan dan Jembatan Imam Yudha mengatakan, beberapa titik lokasi jalan di kabupaten bandung sudah menjadi program perbaikan. Seperti yang dikeluhkan warga pemenungpeuk, ruas jalan Ciherang-Bojongkunci dipastikan sudah masuk dalam program perbaikan tahun ini.
”Namun sesuai dengan anggaran yang ada, perbaikan akan dilakukan secara bertahap,” jelas Imam saat ditemui di ruang kerjanya di soreang kemarin, (28/2)
Menurut Imam, pihaknya sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 700 juta untuk perbaikan ruas jalan tersebut. Dengan nilai sebesar itu, diperkirakan tahun ini bisa dilakukan betonisasi sepanjang 350 meter. Jika menggunakan aspal atau hotmix, memang anggaran tersebut bisa saja memperbaiki seluruh kerusakan di ruas jalan tersebut. Namun sejak beberapa tahun terakhir, Dinas PUTR Kabupaten Bandung tak lagi berpikir memantapkan jalan hanya dengan aspal atau hotmix, karena cuaca ekstrim jelas membutuhkan konstruksi beton yang jauh lebih tahan lama.
Meskipun demikian, Imam berharap warga tidak khawatir karena ruas jalan tersebut menjadi salah satu prioritas untuk diperbaiki sampai tuntas dalam beberapa tahun ke depan. Soalnnya ia pun paham betul bahwa saat ini beban Jln. Raya Soreang-Banjaran sudah cukup berat setelah dibukanya tol Soroja.
”Hampir setiap hari terutama pagi dan sore Jln. Raya Soreang-Banjaran mengalami kemacetan akibat terus bertambahnya volume kendaraan yang melintas dari dan menuju tol Soroja. Namun ruas jalan tersebut sangat sulit diperlebar karena pembebasan lahannya akan sulit dan membutuhkan biaya besar, jadi lebih baik kami fokus memperbaiki jalur alternatif untuk mengurangi beban jalan tersebut, salah satunya di ruas Ciherang-Bojongkunci,” akunya.
Sebelumnya, para pengguna dan warga Desa Bojongkunci Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung sudah lama mengharapkan jalan Ciherang – Bojongkunci kondisinya baik dan layak. Sebab, jalan tersebut merupakan jalan alternatif dan akses menuju Sekolah.
Andy Herman, 42, warga pameungpeuk mengatakan, pihaknya sudah lama mengeluhkan jalan desa yang kondisinya buruk tersebut. Bahkan, sudah beberapa kali mengusulkan kepada pihak pemerintah desa Bojongkunci dan Kecamatan Pameungpeuk.