Miliki Nilai Ekonomi, Pemkab Bandung Budi­dayakan Tanaman Vanili

SOREANG – Potensi perta­nian vanili menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Bandung untuk dikembang­kan di daerahnya. Tanaman yang bisa dibudidayakan hampir disemua lahan per­tanian ini memiliki nilai eko­nomi tinggi yang mencapai Rp 5 juta perkilogram.

Kepala Dinas Pertanian Ka­bupaten Bandung, Tisna Umaran mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengamati dan memerhatikan prospek pertanian vanili. Karena sam­pai sejauh ini di Kabupaten Bandung masih sedikit pe­tani yang membudidayakan tanaman tersebut. Padahal, biji vanili ini memiliki nilai ekonomi tinggi serta permin­taan pasar dunia pun masig terbuka luas.

”Biji vanili kering yang kua­litasnya nomor satu itu harga perkilogramnya mencapai Rp 5 juta. Sedangkan buah yang masih basah perkilogramnya sekitar Rp 300 ribu. Jadi sang­at menarik untuk dikembang­kan oleh para petani kita disini,” kata Tisna saat ditemui di Soreang, kemarin (27/2).

Menurut Tisna, saat ini di Kabupaten Bandung baru ada beberapa petani yang mem­budidayakan tanaman va­nili. Itupun pengelolaannya dirasa belum optimal, se­hingga hasil produksinya pun belum begitu bagus. Dari hasil penelusurannya, perta­nian vanili ada di Kecamatan Pacet, Soreang dan Cicalengka.

”Tanaman ini memang ba­gusnya ditanam di lahan yang ada dibawah 600 mdpl. Tapi ada juga beberapa varietas yang bisa dibudidayakan di lahan diatas 600 mdpl yah seperti di Cimaung itu,” akunya.

Dia menjelaskan, pertanian vanili yang sudah dibudi­dayakan oleh masyarkat ini dinilai belum optimal. Dian­taranya terlihat dari pertum­buhan tanaman yang tidak seragam, kemudian ada juga hasil produksi yang kualitas wanginya mengalami penu­runan. Padahal, salah satu ciri biji vanili kering yang berkualitas unggul, ketika dibuka harum vanili meny­ebar seisi ruangan. Maka dari itu, pihaknya kini beru­saha melakukan pengamatan dan penelitian soal berbagai masalah tersebut. Dengan tujuan untuk bisa dikembang­kan dan dibudidayakan dengan lebih baik oleh para petani di Kabupaten Bandung.

”Kalau harga jualnya bagus dan pasti ada yang membeli, tanpa disuruh juga masyara­kat pasti akan menanamnya. Selain di lahan pertanian yang sengaja disiapkan, kan hala­man rumah kita juga bisa dimanfaatkan, tanam saja di polybag atau media lainnya. Rencananya akan ada ban­tuan dari pusat di APBD Perubahan,nanti akan kami buat pembibitan dan demplot dulu,”katanya.

Tinggalkan Balasan