SENYUM manis selalu menghiasi perempuan kelahiran Jakarta 2 Juni 1975 ini saat mengahadapi semua orang yang menemuinya. Selain senyum membuat orang senang, menurut wanita bernama Yunita Retno Widiana, 43, senyum juga menjadi sebuah ibadah yang tak begitu sulit untuk dilakukan.
Selama ini dari senyum yang dilakukan, katanya, banyak hal bermanfaat yang didapatkan oleh Sekertaris Dinas Sosial Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi ini. Apalagi, bagi abdi negara yang harus selalu ikhlas dalam melayani masyarakat.
”Paling tidak kita akan dapat senyuman balik dari orang yang dihadapi. Terutama waktu bertugas di bagian pelayanan publik, sering ada masyarakat yang komplain tapi staf ikut emosi. Dari situ saya terinspirasi senyum sebagai sikap penting dalam pelayanan kepada masyarakat,” kata penyuka berbagai masakan mie ini, di komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Raden Demang Hardjakusumah Kota Cimahi, Senin (11/2).
Yunita mengaku, kebiasaan tersenyum kepada orang yang ditemuinya tersebut ia contoh dari kedua orangtuanya. Sejak kecil orangtua Yunita selalu mengajarkan untuk selalu ramah dan murah senyum kepada orang yang ditemui.
”Alasannya sederhana. Jika kita ingin dihargai orang lain, maka kita harus menghargai orang lain, senyum jadi salah satu caranya,” ucap wanita yang sejak 20 tahun memulai sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini.
Diakatakannya, memang ada kalanya untuk senyum itu sulit, namun semua itu harus dapat kita kalahkan oleh suasana hati kita sendiri. Sehingga ia berpesan agar jangan membiarkan kondisi kita merubah senyum kita sendiri, tapi buatlah senyum kita untuk merubah kondisi di sekeliling kita.
”Senyum itu hebat, bisa mencairkan suasana yang tidak menyenangkan, bisa merubah perasaan kelabu,” katanya.
Yunita menilai, prinsip Salam, Senyum, Sapa jika diterapkan bakal memberi efek positif. Sebab, dengan senyum, selain dapat memberikan suasana positif ke seseorang, senyum juga dapat menghibur diri.
”Sekejap lupa sama permasalahan, karena hidup yang hanya sesaat ini harus kita nikmati, syukuri dan positifkan diri pada hal-hal yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Tapi, ya jangan senyum-senyum sendiri juga kan aneh,” katanya, sembari tersenyum.