Standar Chartered Bank, Luncurkan Tiga Layanan Digital

BANDUNG – Ditengah perkembangan pertumbuhan perekonomian di Indonesia, Standar Chartered Bank Meluncurkan tiga layanan berbasis digital yaitu Mutual Fund dan Smart Goals. Sementara satu layanan lagi berbasis proteksi dengan nama New Travel Pro.

Eksekutive Director and Head Wealth Management Standard Chartered Bank Bambang Simarno mengatakan, ke tiga layanan tersebut berbasis digital dengan target masyarakat Indonesia kelas menengah sebesar 20 persen.

Dia mengatakan, Devisi Wealt Management Standard Chartered mengeluarkan layananan ini, untuk memudahkan nasabah prioritas Standard Chartered Bank dalam bertransaksi Reksadana secara online melalui SC mobile atau iBanking.

’’Jadi nantinya nasabah akan dimudahkan dalam bertransaksi reksadana di antaranya pembelian, pengalihan dan pencairan secara online,”kata Bambang ketika ditemui dalam acara press conference di hotel Hilton Bandung Kamis. (7/2).

Dia mengatakan, SmartGoal merupakan layanan pertama kali di Indonesia yang menggabungkan perencanaan finansial yang sangat simpel. Sehingga, dapat memudahkan nasabah prioritas untuk berinvestasi, maupun mengetahui perkembangannya secara realtime.

Selain itu, Standard Charted Bank juga menyediakan layanan proteksi yang diberikan kepada nasabah priority banking dengan nama NewTravelPro.

Produk asurasi ini tawarkan kepada para nasabah yang suka melakukan traveler dengan nilai premi sangat murah, Namun, memiliki manfaat yang sangat besar dengan proteksi selama 24 jam nonstop.

’’Produk Asuransi ini bekerjasama dengan Aliianz salah satu perusahaan terbesar di dunia, bahkan preminya pun sangat murah hanya Rp 100 ribu,”kata dia.

Sementara itu, Chief Economist Standard Chartered Bank Aldian Taloputra mengaku optimis dengan peluncuran ketiga produk tersebut dapat diterima masyarakat. Sebab, dalam perkembangannya pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin meningkat.

Dia menuturkan, untuk perkembangan perekonomian secara global cukup baik. Hal ini ditujukan dengan perlambatan perekonomian dunia yang turun menjadi 3,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, dukungan lainnya adalah bank Indonesia akan menerapkan kebijakan perekonomian yang sangat ketat untuk meredam naiknya suku bunga dan menekan inflasi.

’’Jadi kami mereasa sangat yakin dengan perkembangan Perbankkan di Indonesia akan tetap berjalan dengan baik, seiring dengan peningkatan pertumbuhan perekonomian secara global,”tutup Aldian. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan