CIMAHI— Wali Kota Cimahi Ajay Muhamad Priatna berharap pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di Kota Cimahi bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Khususnya untuk pembangunan yang akhirnya, hasil dari pembangunan tersebut dapat lebih dirasakan masyarakat Cimahi.
Ajay mengatakan, dalam pelaksanaan FGD Musrenbang banyak usulan yang diterima pihaknya. Selain penyelesaian pengerjaan infrastruktur, beberapa pekerjaan yang belum selesai juga agar segera dirampungkan.
”Memang masih ada yang belum selesai, seperti penyelesaian banjir melong, perbaikan drainase, dan pembangunan MPP yang akan segera berjalan,” kata Ajay, usai membuka FGD Musrenbang di Kecamatan Cimahi Tengah, Jalan Terusan Kota Cimahi, Rabu (6/2).
Ajay mengaku, memang saat ini pemerataan pembangunan kerap menjadi keluhan warga, sebab masih banyak pekerjaan yang tertunda akibat keterbatasan anggaran.
”Tapi kita juga punya skala prioritas, dan pasti sebaik mungkin akan diselesaikan semuanya,” ungkapnya.
Selain pekerjaan yang belum selesai, lanjutnya, penambahan sekolah negeri juga menjadi salah satu permintaan yang banyak diungkapkan warga.
”Kita akan serap dulu permintaan dari masyarakat, dan akan coba direalisasikan, termasuk permintaan sekolah ini,” ucapnya.
Ajay juga mangakui jika banyak pihak yang menganggap pelaksanaan Musrenbang hanya formalitas belaka, lantaran akhirnya tergantung pada dinas terkait yang berwenang melakukan program pemerintah.
”Perlu diakui itu benar, karena keluhan masyarakat, akhirnya hanya diserap dan pelaksanaannya semau ada di dinas terkait. Makanya saya ingatkan ke dinas, jangan sampai seperti itu. Musrenbang ini sudah sangat baik, karena menyerap aspirasi dari masyarakat langsung,” tegasnya.
Sementara itu, Pengamat politik dan pemerintahan Unjani Kota Cimahi, Arlan Siddha mengatakan, pelaksanaan Musrenbang jangan sampai memunculkan anggapan sebagai kegiatan seremoni saja. Namun harus ada kesungguhan dari Pemerintah Kota Cimahi untuk merealisasikannya.
”Jangan sampai pada akhirnya Musrenbang tidak terealisasi atau justru pemerintahan yang sekarang hanya melaksanakan program dari Musrenbang tahun-tahun sebelumnya,” kata Arlan melalui sambungan telepon.
Menurutnya, Musrenbang harus menjadi kesempatan bagi pemerintah daerah untuk mengetahui kebutuhan masyarakat. Sebab apa yang menjadi rencana pembangunan pemerintahan harus bermanfaat masyarakat.