Tahun baru disebut ‘Xin nian’. Xin = baru. Nian = tahun. Tapi di Tiongkok Xin Nian juga sering disebut ‘Guo Nian’. Di istilah ini ‘nian’ bukan berarti tahun. Meski tulisan Mandarinnya sama.
Dulu, ‘Nian’ itu nama setan jahat. Yang selalu muncul di malam tahun baru. Yang berusaha mencelakakan seluruh keluarga.
Malam itu setan tersebut harus dilawan. Dengan warna merah: amplop, baju dan dekorasi. Semua keluarga harus bisa melewati ancaman setan jahat itu. Dari situlah istilah ‘guo nian’ bermula.
Tentu banyak versi yang lain. Intinya seperti itu. Keharusan berkumpul di keluarga itulah yang membuat arus mudik luar biasa. Tahun ini 400 juta orang Tiongkok mudik. Tiongkok libur satu minggu.
Jangan melakukan perjalanan di sekitar tahun baru Imlek di Tiongkok. Ruwetnya bukan main. Seperti arus mudik di hari Lebaran di Indonesia.
Beberapa perubahan terjadi. Misalnya banyak yang makan bersamanya tidak lagi di rumah. Pindah ke hotel. Atau restoran. Ada juga yang mudiknya dibalik. Orang tua di desa diminta ke kota. Makan bersama di kota. Biayanya lebih murah. Arus lalu-lintas ke arah kota besar juga lebih sepi.
Perubahan yang lucu: angpaonya dikirim lewat WeChat. Meski dengan konsekwensi: setannya tidak takut lagi.
Di Taiwan arus mudik tidak begitu mencolok. Memang banyak yang antre karcis. Sampai tidur di luar stasiun kereta. Tapi tidak separah di Tiongkok.
Semua sudah tahu: tahun ini tahun babi. Melambangkan kemakmuran. Kebahagiaan. Setidaknya bagi pedagang babi. Xin Nian Kuai Le! (*)