UPI Ciptakan Incinerator Tanpa Asap

Selain itu, untuk sumber energi pembakaran digunakan Liquid Petroleum Gas (LPG). Sebab, pertimbangannya lebih ramah lingkungan ketika dibakar, dan untuk mendapatkannya relatif lebih mudah jika dibandingkan bahan bakar cair atau solar.

Keunggulan lainnya adalah, ketika proses pembakaran asal yang dihasilkan diikat melalui wet scrubber. Sehingga, dapat mengikat kandungan polutan yang tidak sempat terbakar di ruang bakar kedua.

’’Jadi wet scrubber ini diharapkan dapat mereduksi polutan asap hasil pembakaran dikeluarkan ke udara,”kata dia.

Dengan begitu, dia meyakini bahwa asap yang dihasilkan gas polutannya sudah tereduksi seminimal mungkin. Meski harus dilakukan uji analisa laboratorium untuk penyempurnaannya

Sriyono menambahkan, material yang digunakan pada incinerator ini menggunkan material anti korosi. Sementara itu di sistem filterisasi relatif kecil, sedangkan air yang digunakan untuk mengikat polutan, hasilnya akan diperiksa lebih lanjut ke laboratorium untuk di teliti dan masih memungkinkan untuk dimanfaatkan seperti pupuk cair atau pestisida cair.

’’Incinerator buatan UPI saat ini sedang masuk dalam tahap uji laboratorium berkolaborasi dengan dosen-dosen Kimia untuk memperoleh sertifikasi, sementara untuk proses HAKI-nya menunggu hasil data laboratorium,” ucap Sriyono. (upi/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan