CICALENGKA– Sampah non organik di Tenjolaya akan dikelola BUMDes. Ke depan, sampah-sampah diproyeksikan menjadi ladang usaha menguntungkan.
Kepala Desa Tenjola Mamad S.P mengatakan, tahun ini Desa Tenjolaya akan mengelola persampahan, melalui penerapan lubang cerdas organik (LCO). Sistem ini akan memisahkan sampah organik serta untuk non organik.
“Dari LCO itu, sampah yang tidak bisa terurai akan kami cacah dan hasilnya akan kami jual,” kata Mamad, Jumat (1/2).
Teknisnya, untuk penampung cacahan sampahnya, sudah ada alternatif. Yaitu ditampung di Pangalengan. “Mereka siap menampungnya, meski dengan kuota banyak,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, pihak desa dan BUMDes sudah bermusyawarah akan membeli mesin pencacahnya. Pembelian mesin tersebut dialokasikan dari Dana Desa 2019.
“Harganya lumayan mahal,” kata dia tanpa merinci nama mesin dan harganya.
Mamad berharap, rencana tersebut bisa berjalan. Sebab, prospek hasil penjualan sampah tersebut akan cukup menjanjikan.
“Untuk itu saya butuh kerja sama dari semua kalangan termasuk warga masyarakat, agar segala bentuk program yang ada di desa kami bisa berjalan dengan lancar,” tandasnya. (mg5/rie)