NGAMPRAH– Okupansi hotel di Lembang Kabupaten Bandung Barat menurun drastis di awal tahun 2019. Hal itu dipengaruhi oleh masih minimnya agenda dari perusahaan, pemerintahan hingga kunjungan wisatawan.
“Januari sampai Febuari tingkat kunjungan hotel sudah biasa turun,” kata Manager Marketing dan Sales Hotel Vila Lemon Lembang, Ian Rahmat Firdaus, Kamis (31/1).
Menurut Ian, selain mengandalkan dari wisatawan, selama ini hotel-hotel Lembang juga mengandalkan agenda dari perusahaan dan pemerintahan untuk mendapatkan profit. Sementara adanya agenda perusahaan dan pemerintah selama ini cukup membantu pendapatan hotel.
“Perusahaan, pemerintah, wisatawan pada awal tahun ini, nyaris tidak ada yang check in di hotel. Untuk perusahaan biasanya pertengahan tahun mereka sudah mulai banyak menggelar meeting. Sementara untuk kegiatan pemerintah itu karena anggaran belum turun,” ungkapnya.
Ian menambahkan, tidak adanya momentum hari libur panjang, sehingga untuk kunjungan wisatawan menjadi menurun. Berbeda jika memasuki hari libur seperti lebaran, natal dan tahun baru sejumlah hotel di Lembang kerap mengalami kenaikan okupansi hingga 100 persen. “Dan ini sudah agenda tahunan. Banyak
tamu hotel berasal dari daerah luar Bandung. Seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Banten (Jabodetabek,red). Mereka menghabiskan waktu bersama keluarganya di kawasan wisata Lembang,” terangnya.
Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) KBB, jumlah hotel/restoran di KBB terdapat 308 hotel. Sementara, hotel dan restoran yang tergabung di PHRI sebanyak 52 hotel/restoran.
Memasuki awal tahun ini, bukan hanya hotel yang mengalami kerugian cukup besar. Sejumlah objek wisata di Lembang pun mengalami kerugian cukup signifikan memasuki awal tahun ini. Curah hujan tinggi yang terjadi beberapa pekan terakhir berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan.
“Ini sudah menjadi hal biasa setiap tahun berganti. Kalau bicara kerugian sudah pasti rugi karena kunjungan menurun. Tapi mudah-mudahan ketika sudah melewati musim hujan dan masuk liburan panjang pengunjung bisa kembali meningkat,” ungkap Public Relation (PR) Farm House, Intania Setiati. (drx)