NGAMPRAH– Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat memastikan jika beberapa produk usaha kecil dan menengah khususnya kuliner sudah dilirik oleh salah seorang pemilik toko pusat oleh-oleh di Bali. Saat ini, beberapa produk UMKM asal KBB tersebut tengah diseleksi untuk bisa di pasarkan di pulau dewata tersebut.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM KBB Ade Wahidin menjelaskan, produk yang akan dikirim ke Bali di antaranya olahan susu, wajit, keripik, dan lain-lain. “Memang produknya juga diseleksi oleh tim dari Bali sana. Karena memang potensinya juga besar sehingga harus disesuaikan dengan oleh-oleh di sana,” ujarnya, Minggu (27/1).
Ade menyebutkan, produk kuliner asal KBB memang sudah banyak diminati tak hanya dari dalam daerah, tetapi juga dari luar daerah. Sebagian di antara produk UMKM di KBB sudah merambah pasar daring, sehingga menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.
Pemasaran produk UMKM di Bali, lanjut dia, tak hanya memperluas pangsa pasar produk UMKM, tetapi juga mempromosikan nama Bandung Barat. “Namun, kami juga sudah berikan pemahaman kepada para pelaku UMKM, jika produk mereka tidak terpilih untuk dipasarkan di Bali, bukan berarti produk mereka tidak baik. Itu hanya masalah selera saja,” tuturnya.
Ade menuturkan, saat ini tercatat sekitar 13.000 UMKM di Bandung Barat dengan bidang usaha di antaranya kuliner, fashion, dan produk kerajinan. Menurut dia, sejauh ini pemerintah daerah sudah memberikan berbagai bantuan seperti alat memasak, alat pengemas, dan berbagai alat bantu produksi lainnya kepada sejumlah UMKM.
Dia mengakui, selama ini banyak pelaku UMKM yang membutuhkan bantuan modal berupa uang tunai. Namun, pemerintah daerah tidak bisa memberikannya. Sebab, bantuan modal berupa uang difasilitasi perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Selain memberikan bantuan peralatan, lanjut Ade, pihaknya juga terus melakukan pembinaan dan pelatihan bagi para pelaku UMKM. Sementara untuk pemasaran, pemerintah daerah memfasilitasinya dengan mengikutsertakan para pelaku UMKM pada berbagai pameran.
“Biasanya, melalui pameran-pameran itu, sering terjadi transaksi langsung dengan pembeli. Dari situ, pelaku UMKM bisa terus mengembangkan usahanya,” tutur Ade.