Untuk menghadapi haters, kedua tim sukses dari pasangan capres-cawapres harus menguatkan citra pada jagoannya. Namun, jangan sampai citra yang ditampilkan tidak relevan dengan hasil yang capai. ”Ini titik masuk jadi hater. Seringkali haters yang nyinyir seringkali menyerang kelemahanan calon. Haters muncul karena kepentingan pribadi dan kelompok, kemudian sentimen identitas. Seringali haters menyerang agama, etnis. Mereka tidak punya akses ke sumber kekuatan, sehingga memobilisasi massa dengan kebencian tertentu,” terang Wasisto. (fin/ful/rie)
Pesan Berantai WA Akhirnya Dibatasi
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News