TAP Kawal Visi Gubernur

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membentuk Tim Akselerasi Pembangunan (TAP). TAP ini dibentuk sebagai bagian dari upaya menerapkan birokrasi dinamis, dan profesional untuk mengawal program strategis yang disusunnya.

”TAP ini saya bentuk untuk mengawal 700 program strategis Pemprov Jabar,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, kemarin (17/1).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, tim ini pun harus memastikan visi misi gubernur-wakil gubernur lancar tidak ada halangan. Tim yang diketahui Rektor Unpad Tri Hanggono tersebut beranggotakan akademisi, mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, hingga eks tim sukses Pilgub Jabar 2018 lalu.

Emil berharap, masyarakat tak apriori masuknya eks Timses di TAP ini. Sebab, TAP ini dibentuk memang untuk visi misinya berjalan baik.

”Jangan apriori ke eks timses. Timses itu kan orang yang dipercaya oleh gubernur, saya kira wajar-wajar saja,” katanya.

Emil mengatakan, TAP dibuat untuk melahirkan inovasi yang selama ini dibutuhkan masyarakat namun tidak difasilitasi birokrasi. Dia mencontohkan, Jabar Saber Hoaks, tidak ada instrumennya tapi warga membutuhkan.

”Jabar Quick Response juga begitu, jadi ini dibacanya inovasi,” katanya.

Emil menilai, sepanjang tim ini tidak mengeksploitasi kedekatan dan bekerja sesuai koridor, maka keberadaanya diharapkan tidak dibenturkan dengan pihak lain. Tim ini pun, sama dengan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUP) Gubernur DKI Anies Baswedan.

”Ini mirip TGUP di DKI cuma anggotanya lebih sedikit dan lebih murah,” katanya.

Dikatakan Emil, TAP akan mengawal 700 program yang disusun selama pemerintahan lima tahun ke depan yang akan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jabar 2018-2023. Namun, TAP tugasnya hanya memberikan saran dan sehat bukan operasional.

Emil juga meminta agar semua dinas memiliki penasihat yang mampu mengarahkan program yang akan dijalankan. Tim penasehat ini tugasnya hanya memberi masukan kepada setiap dinas sehingga visi misi pembangunan yang dibuatnya bisa sesuai target yang diharapkan.

”Saya perintahkan dinas-dinas juga punya penasihat. Tugasnya hanya menasehati tidak mengambil alih tupoksi, untuk memastikan visi misi gubernur lancar sehingga target (bisa tercapai),” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan