BANDUNG – Universitas Sangga Buana (USB) gelar deklarasi lawan hoaxs melalui optimalisasi peran lembaga pendidikan yang berbasis penelitian.
Hoax atau berita bohong semakin marak sejak perkembangan era digital yang ditandai dengan akses dan perpindahan arus informasi yang begitu cepat. Sehingga perlu disikapi secara bijak.
Rektor Universitas Sangga Buana (USB), Asep Effendi menuturkan, sebagai akademisi merasa prihatin dengan maraknya hoax atau berita bohong yang beredar di masyarakat. Hal tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi semua pihak, baik penyebar maupun penerima hoax.
“Kami (USB) tentu ingin ikut berperan aktif sebagai lembaga pendidikan yang dapat menetralisasi informasi hoax,” Ujarnya di Balai Pertemuan Universitas Sangga Buana, Kota Bandung. Kemarin. (15/1).
Menurut Asep komitmen dari setiap lembaga pendidikan dapat dinilai melalui peran aktif dalam menetralisasi hoax atau berita bohong yang kerap terjadi pada masyarakat, melalui prinsip-prinsip yang bersifat akademis.
“Ketika ada informasi yang masuk, harus ada penelitian, pembahasan lebih mendasar, analisis tajam, berbasis pada ilmu dan kompetensi yang dimiliki terhadap setiap fenomena. Sehingga informasi yang masuk kemudian dapat disebarkan kembali (masyakarat) dalam bentuk hal yang positif,” kata Asep.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Layanan Perguruan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV, Uman Suherman, dia berpendapat kampus itu merupakan kumpulan orang-orang intelektual yang memiliki kapasitas cara berpikir, nalar yang kuat dan objektif. Sehingga dapat memba mentralisasi berita bohong.
Uman juga menyambut baik deklarasi anti hoax yang dilakukan oleh pihak USB. Karena sudah seharusnya kampus atau lembaga pendidikan anti hoax.
“Ini (deklarasi) wujud dari sebuah keinginan dan kesiapan dari civitas akademika USB. Insya Allah kampus itu sebagai kampus yang bersih tanpa hoax. Mudah mudahan bisa menjadi gambaran,” pungkasnya. (mg6/yan)